Reincarnation 4

REINCARNATION IV

 

Author : Tsalza Shabrina

Semakin kau menjauh. Semakin pula aku menyadarinya.

***

3 tahun kemudian.

 

Cho Kyuhyun berjalan dengan langkah tegas dan bijaksananya. Menyusuri koridor kantor NIS korea selatan. Tiap langkahnya seolah menarik semua perhatian seantereo kantor NIS ini.

Kyuhyun memasuki lift, melempar senyuman kecil pada Lee Hyuk Jae yang tengah berdiri didalam lift dengan secup kopi ditangannya. Hyuk Jae menyodorkan cup kopinya pada Kyuhyun. “Mau kopi?”

“Aku tidak suka kopi, Lee Hyuk Jae. Simpan saja sendiri!” Hyuk Jae terkekeh pelan kemudian menenggak kopinya lagi.

“Kau sudah menyiapkan pidato, hm?” Kyuhyun tersenyum miring, lalu mendecih kecut mendengar pertanyaan Lee Hyuk Jae yang sarat akan ejekan.

“Tch, untuk apa menyiapkan hal yang membuang waktu seperti itu.” Hyuk Jae menggedikkan bahunya asal bersamaan dengan lift yang terbuka. Pria kurus itu berjalan terlebih dahulu, membuang cup kopinya lalu menatap Kyuhyun dengan tersenyum miring.

“Ya… kita lihat saja nanti, kepala Cho.” Cho Kyuhyun tertawa kecil lalu diam, tak berekspresi. Sedangkan, Lee Hyuk Jae sudah mendahuluinya. Ia merapikan jasnya, menghembuskan napas kasarnya kemudian keluar dari lift. Mengekori Lee Hyuk Jae yang sudah jauh didepannya, memasuki ruangan diujung lorong.

Cho Kyuhyun pun memasuki ruangan itu, setelah Lee Hyuk Jae. Sontak semua orang yang sudah duduk diruang rapat itu berdiri melihat kehadiran Cho Kyuhyun, lalu duduk kembali setelah Cho Kyuhyun duduk ditempatnya. Pria itu menelisik satu per satu anggota timnya dengan pandangan menilai. Kemudian terhenti pada Lee Hyuk Jae yang malah menyengir kuda. “Cish, brengsek.” Gumam Kyuhyun hampir tak terdengar.

“Mulai sekarang, aku yang memimpin divisi intelligent Korea Selatan. Sebagai agen intell kalian diharuskan untuk menomor satukan kepentingan Negara, menyampingkan kepentingan pribadi dan yang paling penting… dalam hal apapun, berperan dengan baik. Itulah yang paling dibutuhkan.” Kyuhyun memandang kesekeliling, tersenyum miring. “Selesai.” Tukasnya diikuti dengan tepukan tangan para anggota tim disana.

***

 

“Karena ini hari pertamamu, jadi kau harus mentraktirku, kepala Cho!”

Perintah Lee Hyuk Jae seraya meminum vodka-nya, kemudian mendesis kecil. Sedangkan Cho Kyuhyun yang berada dihadapannya tersenyum miring kemudian meneguk wine-nya.

“Terserah kau!”

“Tidakkah itu menyebalkan? Kau dinaikkan pangkat di keadaan yang sedikit kacau.” Cho Kyuhyun menggedikkan bahunya.

“Tidak sekacau yang kau kira.”

“Cish, kau jangan sok tangguh! Banyak yang belum terselesaikan, mulai gold hingga ketegangan yang terjadi lagi dengan Korea Utara.” Kyuhyun diam sejenak, menggoyang – goyangkan gelas wine-nya kemudian meminumnya sekali teguk.

“Untuk Korea Utara, kita hanya perlu mendengar perintah PM, dan mereka lebih percaya pada badan intell militer. Jadi, kita hanya perlu terfokus pada Gold.”

“Ya, dan pada kenyataannya mafia itu sudah bertahun – tahun tak terlacak.” Senyuman miring Kyuhyun terulas, dalam wajahnya tak ada ketakutan sama sekali.

“Kau benar. Bukankah timing-nya sangat tepat? Setelah bertahun – tahun aku tidak bisa berbuat apa – apa dengan adanya kepala tim yang lebih pantas pensiun itu, akhirnya aku bisa melakukan semua yang kumau. Semuanya.” Lee Hyuk Jae menatap Kyuhyun dengan nanar. Ia menghela napas kasar, ia tidak tahu sampai kapan sahabatnya ini akan sadar pada kenyataan.

“Em, Kyu! Tidakkah kau ingin menjalani kehidupan yang lebih normal lagi?” Cho Kyuhyun menatap Hyuk Jae cepat dengan tatapan tak suka.

“Maksudmu?” Hyuk Jae berdehem sebentar, menggaruk tengkuknya.

“Soal istrimu… biarkan dia tenang diatas sana, relakan dia.” Kyuhyun tertawa hambar. Meneguk kembali wine-nya lalu meletakkan gelas itu dengan kasar.

“Sejak aku menjadi agen intell. Bukankah hidupku sudah tidak normal, Hyuk? Apa aku salah ingin mengungkap kasus itu? sudah jelas, istriku dibunuh, Hyuk. Sam Rin Hyo dibunuh seseorang.” Napas Cho Kyuhyun menggebu – gebu saat mengucapkan itu semua. Sedangkan, Lee Hyuk Jae hanya menatap Kyuhyun dengan datar.

“Lalu… jika kau sudah bertemu dengan orang itu? apa yang akan kau lakukan, hm? Membunuhnya juga? Dan akhirnya muncul masalah baru? Jika itu terjadi, apa menurutmu Sam Rin Hyo akan senang?”

“Kau tidak mengerti apa yang kurasakan, Hyuk! Kau tidak pernah mengerti!”

***

Cho Kyuhyun memasuki rumahnya dengan langkah yang terhuyung – huyung. Kepalanya sedikit pening, namun ia tidak mabuk. Ia adalah peminum yang baik, jadi ia tidak akan mabuk hanya karena satu botol wine.

“Kyuhyun-ah, mengapa kau minum lagi, hm?” suara lembut Bibi Jang memasuki relung telinganya.

“Aku minum dengan temanku, Bibi.” Ujar Kyuhyun seraya tersenyum kecil kemudian berjalan lagi menaiki anak – anak tangga dengan berpegangan pada pegangan tangga. Memasuki kamarnya yang berada dilantai dua.

Sedangkan Bibi Jang menatap pria itu nanar. Biasanya setiap 3 kali seminggu ia akan minum sendirian dikamar, jadi setiap ke super market Bibi Jang harus membeli wine juga. Dulu, semenjak berhubungan dengan Rin Hyo. ia tidak pernah sekali pun menyentuh wine, sekali pun menyentuh ia harus urungkan karena Sam Rin Hyo akan ikut – ikutan minum juga. Ia tidak ingin gadisnya sakit karenanya. Wine tidak sehat untuk tubuhnya.

Dikamar, Cho Kyuhyun melempar jasnya kesofa dengan asal. Menaiki ranjang dan tertidur disana dengan memeluk bantal yang biasa dipakai istrinya dulu. Walaupun bau istrinya sudah samar – samar, setidaknya ia bisa tertidur lelap karena ini.

Matanya terbuka, memiringkan tubuh, lalu menatap sebuah foto  yang dihiasi oleh pigora menempel diatas mejanya. Foto istrinya yang tengah tersenyum. Ia pun ikut tersenyum menatapnya.

“Aku akan menemukannya, Hyo. aku akan menemukan orang itu.”

***

Cho Kyuhyun membawa 3 buket bunga dikedua tangannya. Menapaki rerumputan hijau segar yang membawanya pada tempat peristirahatan terakhir istrinya, dan orang tua mertuanya. Bibi Jang tidak ikut karena putra pertamanya sedang melangsungkan pernikahan.

Hari ini hari kematian istrinya, tepat pada tanggal 10 Juni. Ia berdiri tegak didepan gundukan tinggi yang menimbun peti mati sekaligus tubuh istrinya disana. Ia menaruh buket – buket bunga itu pada satu persatu makam. Dulu, Sam Rin Hyo pernah meminta untuk dimakamkan disamping makam orang tuanya.

Pria itu dengan telatennya memotongi rumput – rumput yang sudah menjalar diatas makam itu. Merapikannya dan menyiraminya dengan air. Setelah dirasa sudah rapi, ia menatap lagi makam istrinya dengan nanar. Sudah 3 tahun, selama itu ia tak merengkuh istrinya, tak menatap istrinya dan tidak mendengar suara gadis itu. Ini adalah waktu terlama berpisah dengan istrinya sejak ia bertemu dengan gadis itu. Dan selama ini , perasaannya tak pernah berubah pada gadis itu. Ia masih mencintai Sam Rin Hyo dengan tulus.

“Hai!” sapanya seraya tersenyum patah. “Aku datang lagi, kau tahu? Kini jabatanku naik menjadi kepala divisi intell. Mereka mempercayaiku karena kinerjaku yang baik, selama ini aku menunggu ini, Hyo. agar aku dapat menemukan seseorang yang dengan brengseknya menyakitimu. Jadi, kumohon bersabarlah sedikit saja, ya? Aku mencintaimu.” Suara pria itu begitu rendah dan pilu. Cho Kyuhyun kembali meneteskan air matanya, hanya setetes. Biar ia menjadi pria lemah didepan gadis itu. Ya, ia hanya memperlihatkan sisi lain dari dirinya pada gadis ini. pada Sam Rin Hyo.

***

“Kyuhyun-ah, kemarin… bibi lupa membeli wine. Kau beli sendiri, ya?”

Cho Kyuhyun kembali menghela napas kasar saat mengingat ucapan Bibi Jang tadi saat ia menghadiri pernikahan putra pertamanya. Ia mendorong trolley belanjaannya dengan pelan seraya menoleh kesana kemari. Mencari wine yang sekarang seolah sudah menjadi kebutuhannya.

Kyuhyun menghela napas lega saat melihat jajaran botol tertata rapi dibagian paling bawah rak. Ia mengambil 5 botol kemudian berputar, berniat untuk segera ke kasir dan pulang.

“Ck, mengapa disaat seperti ini aku ingin ramyun.” Gumamnya, kemudian memutar trolley-nya lagi. berjalan dengan terburu – buru namun tak terlalu cepat, menuju tempat dijualnya makanan – makanan instan. Ia mengambil beberapa bungkus ramyun dan juga Kari instan. Saat ia menimang – nimang lagi ingin membeli sereal, tiba – tiba suara seseorang membuat tubuhnya menegang.

“Ji Eun-ah! cepat kesini!” pegangannya pada trolley mengerat dengan sendirinya. Suara itu. suara Sam Rin Hyo. Dengan jantung yang berdegup kencang layaknya tabu bedug, ia berbalik. Kedua matanya sedikit melebar, ia menatap seorang gadis dengan rambut panjang lurus dikuncir tengah membawa dua kaleng sarden. Seolah sedang memutuskan akan membeli yang mana. Tatapannya terpaku pada gadis itu, wajah itu, semuanya mirip dengan istrinya. Hanya saja rambut hitam pekatnya itu berbeda dengan rambut istrinya yang agak kecoklatan dan bergelombang.

Wae?” seorang gadis lain menghampirinya dengan mendorong trolley. Sedangkan gadis yang mirip istrinya itu menunjukkan 2 kaleng sarden itu pada gadis yang dipanggil Ji Eun itu.

“Lebih enak merk ini atau ini?” Ji Eun memutar bola matanya malas.

“Beli saja dua – duanya.” Gadis yang serupa dengan Rin Hyo itu tersenyum, lalu memasukkan dua kaleng sarden itu kedalam trolley.

chogiyo!” entah sejak kapan, Cho Kyuhyun sudah berdiri diantara kedua gadis itu. Dengan kedua mata yang terpaku pada gadis itu, menelisik rupa gadisnya dengan sendu. Tak berkedip. “Sam Rin Hyo?” panggilnya penuh keyakinan. Padahal ia melihat sendiri pemakaman itu, namun entah mengapa ia sangat yakin bahwa gadis dihadapannya ini gadisnya.

“Sam Rin Hyo?” ulang gadis itu bingung. “I think you wrong, sir. Iam Jennifer, not Sam Rin Hyo.” ujar Jennifer dengan aksen barat yang kental. Cho Kyuhyun tersentak, dahinya mengernyit seraya menggeleng pelan.

“Boleh aku memelukmu sebentar?”

What?! What do you mean? I—“ ucapan Jennifer terhenti saat Cho Kyuhyun sudah terlebih dahulu memeluknya. Rasanya ada yang berdesir didalam darahnya saat bersentuhan dengan pria ini. padahal baru kali ini ia bertemu dengan pria ini.

Shin Ji Eun yang melihat itu segera memisahkan mereka. Ia menatap Cho Kyuhyun dengan tajam. “Apa yang kau lakukan, tuan? Kau siapa?”  Cho Kyuhyun hanya menatap Ji Eun sekilas lalu kembali menatap Jennifer dengan nanar.

“Aku Cho Kyuhyun, suamimu. Kau tidak ingat?”

“Suami? Tch, are you kidding me?! Aku belum pernah menikah. Selama ini aku tinggal di New York dan baru 2 minggu yang lalu aku kembali ke Korea.”

“New York?” Jennifer mengangguk kemudian membungkuk, meninggalkan Cho Kyuhyun yang masih merasakan raga Jennifer yang tadi ia peluk. Tidak, ia tidak salah orang. Detak jantung itu, ia sangat hapal itu milik siapa.

Sedangkan, Shin Ji Eun diam – diam tersenyum miring. Kepalanya tertoleh kebelakang sebentar, menatap Cho Kyuhyun yang terlihat begitu kalut dengan tertawa kecut.

“Cho Kyuhyun? Apa aku pernah mengenalnya, Ji Eun-ah? entah mengapa, rasanya seperti aneh saat ia memelukku tadi.” Ujar Rin Hyo dengan memandang kedepan kosong. Menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal sebentar lalu menggeleng. “Aneh sekali.”

***

Jennifer tengah membidik targetnya, menembakkan tembakannya kemudian tersenyum kecil. Ia sedang berada disebuah tempat latihan pribadi milik Gold. Ah, ia adalah gadis yang memiliki kemampuan terbaik dalam menembak.

Diambang pintu, terlihat Lee Donghae dan Lee Donghwa tengah tersenyum kecil menatap perkembangan Jennifer yang begitu cepat.

“Sam Rin Hyo. tak kusangka gadis itu punya kemampuan sebagus ini.” Donghae tersenyum miring.

“Tentu saja, dulu ia memegang sabuk hitam taekwondo, selalu peringkat satu dalam kelas menembak, dan juga… dia punya kemampuan cepat untuk mempelajari sesuatu.”

“Kau tahu banyak tentang dia.” Wajah Lee Donghae yang tadinya berbinar berubah datar saat mendengar ucapan hyeong-nya yang terdengar menyelidik.

“Tidakkah kau ingat? Kasus pembunuhan presdir Sam corp. sekeluarganya? Aku yang mengurus anaknya, dan ternyata dia adalah Sam Rin Hyo.” Lee Donghwa tertawa mendengarnya.

“Ini seperti sebuah takdir. Dulu, anak buahmu gagal melakukan misi membunuhnya. Namun sekarang, kau membawanya kesini bersama kita.”      Ujar Donghwa seraya membalas senyuman Rin Hyo yang tengah menoleh kearahnya. “Ini benar – benar ajaib, seseorang yang dulu sangat membenci kita tersenyum sangat tulus pada kita.” Ujar Donghwa lagi kemudian berbalik, ia menyentuh bahu Donghae pelan. Menggedikkan kepala kekanan. “Kau tidak ingin minum?”

Lee Donghae tersenyum asing seraya menggeleng. “Tidak.” Singkatnya. Donghwa mengangguk kemudian pergi dari sana. Meninggalkan Lee Donghae yang tengah menatap Sam Rin Hyo dengan tatapan tak terbacanya. Gadis itu sudah melepas peralatan latihannya, seperti kaca mata dan juga penutup telinga. Berjalan kearah Lee Donghae yang melempar senyum padanya.

“Ada apa dengan wajahmu, Lee Donghae?” Donghae mendecih kemudian menggedikkan bahu.

“Entah.” Sam Rin Hyo mendorong kepala Donghae pelan.

freak.” Ejeknya.

“Ingin keluar?” Rin Hyo terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk kuat.

Great idea. Aku sudah hampir mati bosan disini. So, where we’ll going? Pub? Café??”

“Bagaimana dengan pantai?” Kedua mata Sam Rin Hyo melebar seketika. Memancarkan binaran yang tak dapat dihindari.

Deal.”

Flashback.

 

“Bersiaplah untuk mati, Sam Rin Hyo!” kedua mata Sam Rin Hyo melebar mendengar desisan Lee Donghae yang mengerikan. Ia mengeluarkan sebuah pistol kemudian menembak Sam Rin Hyo. peluru itu bukanlah timah panas yang menyakitkan, melainkan obat bius yang membuat Rin Hyo tak sadarkan diri. Setelah itu, datang sebuah mobil sedan putih terparkir tepat disebelah taksi yang ia tumpangi.

Lee Kikwang keluar dari mobil itu, bersamaan dengan Lee Donghae yang keluar dari taksi. Kikwang menatap kedalam taksi, tersenyum puas saat melihat Sam Rin Hyo tersungkur disana. “Dia mati?”

Bola mata Donghae berputar tak tentu arah. “Belum, ia tidak akan mati. Aku hanya membiusnya.” Kedua mata Lee Kikwang melebar seketika.

Mwo?! Donghwa hyeong tidak akan tinggal diam jika tahu hal ini.”

“Sudahlah Kikwang-ah, aku punya rencana lain. Jadi sekarang dengarkan aku.” Lee Kikwang menghela napas beratnya kemudian mengangguk. Tak ada cara lain selain menuruti ucapan hyeong-nya ini. “Pakai ini! dan berperanlah sebagai pahlawan yang telah menemukan  mayat hilang. Kau mengerti?” Kikwang menatap seragam warna hijau dan sebuah masker. Mengangguk kecil kemudian mengambil seragam itu.

“Aku tahu. Sebaiknya sekarang kita harus segera bergerak sebelum polisi datang.” Donghae mengangguk kemudian mengangkat tubuh Rin Hyo dan memindahkannya pada mobil Lee Kikwang. Sebelum Kikwang masuk kedalam mobil, Donghae menahannya.

“Saat kau menemukannya nanti, teteskan ini pada kedua matanya. Ini akan membuat jantungnya terhenti selama 4 jam.” Kikwang mengambil botol kecil itu seraya mengangguk. “Pastikan dia selamat.” Tegur Donghae lagi. Lee Kikwang tersenyum kecil.

“Akan kupastikan gadis kesayangan hyeong-ku selamat.” Ujar Kikwang lembut sebelum memasuki mobilnya. Lee Donghae menatap mobil itu bersiap untuk melaju. Dengan kecepatan diatas rata – rata, mobil itu menabrak pagar pembatas kemudian tenggelam didalam laut. Jantung Donghae serasa berhenti sejenak, ia berlari kecil menuju pagar. Menatap mobil yang sudah tenggelam dilaut dalam itu. kedua matanya mencari – cari kemunculan dua manusia itu. ia dapat menghela napas lega saat melihat Kikwang muncul dipermukaan dengan seorang gadis digendongannya.

Ia juga harus bergerak. Dengan cepat ia berlari menuju taksi, memasukinya dan melesatkan taksi itu dengan kecepatan rata – rata. Menuju rumah sakit. Dalam perjalanan ia berpapasan dengan beberapa mobil kepolisian dan ambulance. “Hah, semoga pria itu dapat melakukannya dengan baik.” Gumamnya.

Ia memarkirkan taksi agak jauh dari rumah sakit dengan asal. Menutup pintu taksi tanpa berpikiran untuk menguncinya sama sekali. Ia berjalan cepat memasuki rumah sakit seraya memakai jas putih khas seorang dokter, tanda pengenal dan juga masker yang ia pasang diwajahnya.

 

Dermaga.

Lee Kikwang langsung bergabung dengan tim pencarian saat anggota tim itu sudah berhamburan keluar dari mobil. Tentu mereka tidak mempedulikan anggotanya yang tiba – tiba bertambah ditengah kekacauan seperti ini. Saat para tim berlari kearah seorang pria kurus bernama Lee Hyuk Jae, ia ikut berlari bersama mereka.

“Kurasa ini kasus bunuh diri. Tugas kalian sekarang adalah mencari korban didalam sana.”

“Ah, tapi jaksa Lee. Langit sudah sangat gelap, dan juga penerangan disini sangat minim. Dapat dipastikan laut itu sangat gelap.”

“Lantas apa yang akan kau lakukan sekarang?” gertak Lee Hyuk Jae seraya membuang pandangannya kesamping. Lalu, ia menghampiri Cho Kyuhyun yang baru saja datang di TKP. Lee Kikwang menatap Cho Kyuhyun yang sepertinya terlibat cek cok dengan Lee Hyuk Jae, kemudian pria berwajah dingin itu berjalan tak sabar kearahnya. Ah, tepatnya kearah tim.

“Tidak bisakah kalian melakukannya sekarang? Orang itu masih hidup, kan?” tanya Cho Kyuhyun yang lebih menyerupai geraman. Lee Kikwang mulai tersenyum kecil saat semua perhatian tertuju pada Cho Kyuhyun yang terlihat kebakaran jenggot.

Ia berjalan mundur, kemudian berbalik setelah dirasa keadaan aman. Berlari kecil menuju tepi laut, tempat ia menyimpan tubuh Sam Rin Hyo. gadis itu bernapas dengan terengah. Sedangkan, Lee Kikwang berkali – kali melakukan CPR padanya. Hingga akhirnya Sam Rin Hyo memuntahkan air dari mulutnya, kedua matanya terbuka menatap Lee Kikwang dengan bingung.

“Sebentar, tahan sebentar saja. eo?” ujar Kikwang seraya menetesi kedua mata Rin Hyo dengan cairan yang diberi Lee Donghae. Perlahan, kedua kelopak mata gadis itu tertutup. Kikwang memeriksa denyut nadinya, menempelkan telinganya pada dada Rin Hyo. mengangguk kecil saat tidak mendengar detakan apapun disana.

“Aku menemukannya!”

Rumah Sakit.

Lee Donghae menunggu didepan rumah sakit dengan tangan bersendekap. Jemarinya tak bisa diam saat menunggu ambulance itu datang. Ia harus melancarkan misinya dengan baik kali ini. Ia harus berhasil.

Suara sirine mobil ambulance memasuki gendang telinga, bersamaan dengan ambulance yang berhenti tepat didepannya. Pintu belakang itu terbuka, kedua matanya sempat melebar saat menatap Cho Kyuhyun yang mendampingi Sam Rin Hyo dengan wajah frustasinya. Donghae berlari kecil-mencoba biasa menuju ranjang dorong yang memuat Sam Rin Hyo disana.

“Bagaimana detak jantungnya?”

“Tak berdetak.” Lee Donghae menghela napas kasar kemudian menatap suster itu datar.

“Bawa keruang ICU.” Ujarnya kemudian mengekori ranjang itu berjalan. Disepanjang jalan, tangan Kyuhyun dan Rin Hyo selalu bertautan seperti tak ingin dilepaskan. Membuat Donghae harus membuang pandangannya kearah lain.

Cheonjoo.

 

Lee Kikwang berlari kecil menuju motor yang sudah ia siapkan disebuah tempat persewaan mobil. Ia memberi sepuluh juta won pada ahjussi penyewa itu.

“Maaf, telah membuat mobilmu hilang. Apa ini cukup?”  tanya Kikwang seraya menyerahkan cek. Ahjussi itu mengangguk kesenangan kemudian hendak mengambil cek itu, namun Kikwang menariknya lagi. “Jika kau tidak bisa menjaga mulutmu. Kau akan mati, mengerti?” Ahjussi itu mengangguk seraya menunduk. Lee Kikwang tersenyum miring kemudian memberi cek itu pada ahjussi.

Cheondamdong.

 

Setelahnya ia menaiki motor itu, membelah jalanan dengan kecepatan diatas rata – rata hingga sampai pada gedung apartemen mewah milik Gold. Ia memarkirkan motor kesayangannya itu pada tempat biasa kemudian berjalan dengan santai kearah lift. “Hah, syukurlah tak ada orang. Aku tidak akan repot.” Gumamnya kemudian memasuki lift. Ia menyentuhkan ibu jarinya pada alat sensor yang berada dibawah tombol – tombol lift, menunggu hingga lift turun sampai kebawah tanah. Ya, markas Gold berada dibawah apartemen mewah ini.

Dengan jantung berdebar ia memasuki ruangan hyeong pertamanya. Lee Donghwa.

“Dia mati?” pertanyaan yang persis saat ia menanyakannya pada Lee Donghae terlontar langsung dari bibir Lee Donghwa.

“Belum. Donghae hyeong punya rencana lain.” Donghwa menatap Kikwang geram.

“Rencana apa?” Kikwang menggedik tak mengerti.

“Aku juga tak tahu, sudahlah! Kita hanya perlu percaya padanya, hyeong!

“Tapi aku sudah menyuruhnya untuk membunuh, Lee Kikwang!! Sekarang, bilang pada Lee Donghae untuk membunuhnya. Sekarang juga.” Kikwang memejamkan kedua matanya frustasi. Terjebak diantara kedua hyeong yang sangat keras kepala.

“Baiklah.”

Rumah sakit.

“Untuk pemakamannya, pihak keluarga atau rumah sakit yang mengurus?”

Pertanyaan itu terlontar dari bibir Shin Ji Eun, salah seorang suster yang sebenarnya anggota Gold. Pria kurus yang ia ketahui bernama Lee Hyuk Jae itu mendesah gusar.

“Suaminya melimpahkannya pada rumah sakit.” Shin Ji Eun tersenyum tipis kemudian mengangguk.

“Ah, baiklah kalau begitu.” Ji Eun membungkuk sebentar kemudian berjalan menuju ICU. Membawa tubuh kaku Sam Rin Hyo menuju ruang mayat. Disana sudah ada Lee Donghae yang menunggunya.

“Kurang berapa menit lagi?” tanya Ji Eun langsung saat ia sudah memasuki areal ruang mayat. Donghae mengangkat tangannya.

“Seharusnya sekarang.” Ji Eun menatap Sam Rin Hyo yang masih tak bergeming. “Bantu aku menaruhnya kebawah.” Ujar Donghae seraya mengangkat Sam Rin Hyo memindahkannya dibawah lantai. “Ambil air hangat, sekarang juga.” Ji Eun menganggkuk kemudian berlari kecil menuju kamar mandi.

Sedangkan Lee Donghae berusaha melakukan CPR. Menekan – nekan dadanya, dan juga memberinya napas buatan. Namun tak ada hasil. “Ayolah, Sam Rin Hyo. kau harus bangun!” gerutunya seiring dengan gerakan tangannya yang menekan – nekan dada Sam Rin Hyo dengan kuat.

Suara berisik yang dibuat oleh Shin Ji Eun yang datang dengan seember air hangat itu membuatnya mendongak. “Siramkan padanya.” Ji Eun mematuhi perintah Lee Donghae. Namun tetap, Sam Rin Hyo tak bergerak. Jantungnya pun begitu.

Lee Donghae menghela napas panjang – panjang kemudian memukul dada itu dengan begitu keras. Hingga akhirnya Rin Hyo terbatuk – batuk, jantungnya sudah berdegup dengan semestinya membuat Shin Ji Eun dan Lee Donghae tersenyum lega.

“Entah apa yang akan dilakukan hyeong-mu padaku jika ia tahu aku sudah menolongmu.” Sindir Shin Ji Eun seraya melempar senyum hangat pada Donghae.

Gomawo.”

“Ya, ck ck ck, bukankah cinta itu ajaib? Jika saja kau tidak mencintainya, mungkin gadis ini sudah tak tertolong. Benar, kan?” Lee Donghae tertawa kecil. “Aku tidak akan mengatakannya pada Lee Donghwa, karena aku tidak ingin kakak iparku celaka oleh kakak ipar tertuaku.”

“Kalian benar – benar sepasang suami istri yang bisa diandalkan, kau dan Lee Kikwang.” Shin Ji Eun mengibaskan rambutnya.

“Tentu saja.”

“Cish.”

“Siapa kalian?” suara serak itu menghentikkan percakapan mereka. Sontak mereka menatap Sam Rin Hyo yang tengah kebingungan. Lee Donghae melempar senyuman terhangatnya.

“Kau tidak mengenalku?”

“Kau… siapa? Dan juga… aku siapa?”

Flashback END.

 

Semilir angin pantai menyapa rambut lurus Sam Rin Hyo seketika. Gadis itu berlari kencang menuju deburan ombak yang menggulung silih berganti. Ia melambaikan sebelah tangannya, menyuruh Lee Donghae menghampirinya.

Donghae tersenyum kecil, berjalan beberapa langkah, kemudian duduk diatas pasir putih itu dengan gerakan kerennya. Sam Rin Hyo berkacak pinggang menatapnya, berjalan menuju Donghae lalu duduk disamping pria itu.

“Kenapa hanya duduk diam disini? Enjoy the beach, Hae.” Lee Donghae tersenyum kecil mendengar panggilan Rin Hyo yang sangat ia sukai.

“Aku ingin melihat sunset. Dari sini sepertinya lebih indah.”

Hm? benarkah?” Rin Hyo menekuk lutut, memperhatikan matahari yang hampir tenggelam itu dengan pandangan berbinar. Namun tiba – tiba wajahnya mendadak sendu. “Suddenly, I miss them.”

Donghae menoleh kearah Sam Rin Hyo, mengernyit bingung. “Siapa?”

Mom and dad. Tch, aku benar – benar menyesal pernah mengalami amnesia hingga aku benar – benar lupa bagaimana sikap orang tuaku dulu.” Donghae terdiam. Sedangkan, Sam Rin Hyo menatap Donghae penuh harap. “Kau bilang kau kenal mereka. Ceritakan padaku, tentang mereka!” Lee Donghae tersentak, menatap Sam Rin Hyo lama kemudian menghela napas panjang.

Ingatannya melayang pada beberapa tahun yang lalu, saat ia ditugaskan untuk membunuh keluarga Sam. Saat – saat ia memata – matai keluarga itu. Dengan pandangan menerawang ia menjawab. “Ibumu seringkali memarahimu karena kau suka membangkang dan tidak menurut. Lalu ayahmu akan membelamu dengan sekuat tenaga. Ayahmu seorang yang sangat sibuk, jadi kau sering dirumah hanya bersama ibumu yang pandai melukis. Tiap malam, diam – diam ibumu melukismu saat kau tidur.”   Sam Rin Hyo meneteskan air matanya, menghela napas panjang kemudian melempar kerang kecil kearah lautan.

“NIS sialan! Apa kasus korupsi sebegitu parahnya sampai mereka tega membunuh orang tuaku?!” Lee Donghae memejamkan kedua matanya, bayangan dimana ia membunuh orang tua Sam Rin Hyo terbesit begitu saja. Perasaan bersalahnya datang lagi, sangat menyiksa.

“Mereka melakukan kesalahan, Jen.”

“Tapi tetap saja, Hae. Aku sangat membenci mereka! Aku berterima kasih pada kalian yang mau menerimaku.” Ujar Sam Rin Hyo seraya tersenyum manis pada Lee Donghae. Pria itu hanya tersenyum tipis.

Maaf, Hyo. Jika saja aku tahu aku akan jatuh cinta padamu, aku tidak akan mengikuti organisasi gelap tolol yang seperti ini. dan akhirnya aku tidak mengemban tanggungan untuk membunuh keluargamu. Menjalin hubungan normal denganmu layaknya pria dan wanita.

 

“Ah iya, tadi aku bertemu dengan seorang pria disuper market. Namanya Cho Kyuhyun, ia memanggilku Sam Rin Hyo. dia berkata jika ia adalah suamiku.” Kedua kelopak mata Lee Donghae melebar sedikit. Walaupun ia sudah tahu, karena setelah 3 tahun bersembunyi 2 minggu yang lalu ia diperbolehkan keluar dengan alibi ia sudah siap. Ya, selama ini ia dilatih oleh Gold. Dibalik alibi itu, sebenarnya alasan Sam Rin Hyo dilepas agar ia bertemu dengan Cho Kyuhyun. membuat pria itu bingung hingga masuk pada perangkap yang sudah Gold siapkan.

“Lalu? apa yang ia lakukan?” sebenarnya yang ingin ia tanyakan adalah bagaimana perasaanmu? Hal itu lah yang sejak tadi membuatnya penasaran. Reaksi Sam Rin Hyo.

“Dia memelukku, dan Shin Ji Eun yang memisahkan kami. Saat itu, aku terlalu terkejut.” Donghae tersenyum kecil, itu hanya reaksi yang wajar batinnya. “Tapi, aku merasa sesuatu yang aneh, Hae.”

“Aneh?” Rin Hyo mengangguk.

“Entahlah, aku tidak bisa menjelaskan apa itu. Tapi, saat aku berada dipelukannya rasanya seperti tidak ada yang salah. Seperti penuh.” Donghae menatap Sam Rin Hyo dengan tatapan terluka.

“Kau tidak boleh dekat – dekat dengannya.”

Why?”

“Dia… berbahaya untukmu.”

TBC-

Akhirnyaaa keluar jugaaaa yang part IV 🙂 buat yang mungkin nungguin fate love, bentar yaaa :” sebentar lagi uda mau selesai :”)

Ntar, setelah fate love keluar bakal ada ff baruuu :* genrenya fantasy 🙂

So, stay tune and dont be silent readers ^^

BHAY!!

62 thoughts on “Reincarnation 4

  1. Syukurlah sam gak jadi meninggal 😁
    Jahat banget sihh mereka-gold- 😔 mutar balikin faktanya tersusun bangeet, dan pliss jangan satuin Sam ama donghae, soalnya aku pendukung kyuhyo couple 😊😊

  2. Woooaaa… Jadi semua itu rekayasa???? Kenapa bang dongek.. lu kejam amet yakk disini 😦
    Ahh… Apa jadinya ntar kalo Rin hyo sudah ingat semua nya…??
    Ditunggu part selanjutnya.. Fighting

  3. ahirnya..ahirnya publish lagi 🙂
    woaaa..brarti slama ini rin hyo nya masih hidup???
    ckkkckck… kukira bakal ada kembarannya gitu 😀
    amnesia lg, woahh bakal kacau dah, rin hyo udah dicuci otaknya kalo yg bunuh ortunya itu NIS…pasti nanti jd musuh kyu deh,
    hihii gag sabar pengen lanjut, ditunggu ya thor 🙂

  4. Àaàaaaaaaaaaaàaaaaaaaaa?………
    Ternyata sam rinhyo masih hidup…….sesuai dengan perkiraanku,,,
    karena aku yakin kalo donghae suka sama rin hyo….
    Ternyata benar, cuma alibi,,,,,,,
    Huh, kyuhyun….
    Semangat untuk ngembalikan ingatannya rin hyo…
    Hwaiting….
    💪💪💪

  5. Wah bagus thor,,kalau baca ff ini rasanya setiap TBC selalu bikin penasaran jadi ngak bosen deh………
    aku penasaran bgt gimana lanjutan ceritanya & perasaan sam rin hyo sama kyuhyun
    next thor…:)

  6. aaaa aku tertipu.. kirain rinhyo nya beneran meninggal ternyata kematian nya di manipulasi oleh donghae.. sumpah donghae bener2 beda karakter nya disini.. blom pernah menemukan sifat donghae disini di ff yg lain.. daebak thor #acungjempolbuatauthor
    alur nya agak kecepetan dikit thor klo menurut aku.. rahasia di balik kematian rin hyo nya terlalu cepat di buka harusnya sedikit demi sedikit baru di buka thor.. it sih klo menurut aku thor.. but overall aku suka ff ni thor..
    o iya author mw bikin ff genre fantasy y.. fantasy salah satu genre fav aku thor.. malahan bisa d bilang plg fav.. hehe d tnggu y ff ny thor

  7. Hai ka … Dongek … omaigat . ngeselin parah … itu ceritanya di balikin bukan /? maksudku yg ngebunuh keluarganya Rin Hyo kan bukan NIS Tapi si dongek — wah dongek ngeselin .. Kyuhyun tetap tegaar !! wkwk semangat ya ka lanjutinnyaaa ^^

  8. OALAH jann aku ga nyangka bakal kaya gini ceritanya 😮
    serius ! Aku ga kepikiran kalo bakal kaya gini. Hebat kau thor ! (y)

    ahh renkarnasi. Sosok rin hyo yg berubah jadi jenifer yg anggota gold. Itu di kasih obat apaan? Aku jadi keinget sama drama doctor stranger. Dikasih obat yg sementara memberhentikan kerja jantung beberapa jam dan dibangunkan dengan RJP dan air hangat ._.

    Ciaat ciattt ternyata dongek blind for love, makanya di slametin.

    Oh iya, koreksi
    BERGEMING = DIAM
    TAK BERGEMING = BERGERAK

    KEEP WRITING THORR !!!

  9. uwaaaakkk! jujur dari awal tuh aku bertanya2, reincarnation dari mananya… ehhh ternyata ceritanya rinhyo meninggal yg ternyata enggak meninggal wkwkwk well penasaran sama lanjutannyaaa kenapa donghae jahat begitu. rinhyo dibikin benci nis, nanti dia vs kyuhyun deh taunya nanti kyuhyunnya jd lemah:( tp kalopun jennifer tau kalo donghae yg bunuh ortunya, walaupun dia inget lagi pasti dia benci donghae… ah nebak2 mulu jadinyaaaa ditunggu part2 selanjutnyaaa

  10. Daebak dong hae menyembuyikan rin hyo dengan rapi.
    naluri seorang pada cintanya tak kan pernah salah, seperti kyuhyun pada rin hyo.

  11. ahh ..
    aku ketinggalan part 4 nya ..
    tp g apa lh …

    huft ..
    lega rasa nya waktu tau rin hyo nya g bnr2 mninggal ..

    aku kira jenifer dan rin hyo org yg brbeda tp mirip ..
    ehh g tw nya memang org yg sama ..

    cerita nya g ketebak sm sekali ..
    daebak ..
    author jjang ^^

  12. OMG ternyata gtt tohh..bneran gx ketebak bnget, smpet ngira bwha rin hyo bner2 mninggal, dan sekarang rin hyo y jdi bagian dari gold bner2 tak terduga dan lee donghae jatuh cinta sma rin hyo ya ampum tmbah rumit ajhh, kira2 hmna reaksi kyu stelah bertemu dngan rin hyo??next part y ijin bca y thor

  13. Aigoooo..aigoooo..jinjja!!!keren bgt..tp cinta mereka akan bersatu kembali aku yakin..kasian bgt donghae nya, cinta mu tak bisa memiliki tau..
    Asyik..aq lanjut aaahhh…let’s gooooo!!!

  14. ahhh.. syukur rin hyo gk ninggal tp gmna nasib kyuhyun skrng msa dy hrus perang sma istri’a smdri ya wlau itu ktna hilang ingatan

  15. Huuuhh,,
    bernafas lega.. Rin hyo msh hidup dan sehat..
    Ya meskipun si dongek kurang ajar bikin rin hyo jadi komplotan mereka.
    Tapi ya beruntung juga dongek msh punya cinta ama rin hyo,, setidaknya msh ada kemungkinan kyu bersatu ama rin hyo.. Amiinn
    di aminin thor… Hehehe

  16. Damnnnnn.. gw kejebaakk di part sblumnya!!!. Gw kirra rin hyo meninggal tnyta ada dia ada dibalik bakwan sama si ikan amis dri mokpo #wkwwkkwwkk. Makin seruuuu ceritanya saeng~. Smoga rin hyo bs ngedapetin ingetannya lagii. Smooga si ikan jg bs tobat dahh yaa.. ^^

  17. Jadi semuanya rekayasa.. 😥 kyuhyun ngejalanin hidup s3lama 3 tahun tanpa ketemu sama rin hyo.. 😥 nyesek nya baca part ini.. huaaa.. 😥
    Donghae nua makin jahat.. ji eun sama kikkwang nya juga.. semoga ingatannya rin hyo bisa cepet2 pulih.. trus balik lagi ke kyuhyunnya..

  18. comment nya borongan y kak tsalza…….coz jujur aja dech q dibikin deg2 baca ff ini. kasihan si sam,harusnya kyuhyun lebih terbuka soal kerjaananya y. gak tau dech mo ngmong apa lg ff nya dpet bget feelnya. rada nyesek bacanya. untung si sam gak bener2 mninggal. kak tsalza eeemang penuh dg kejutan. huuuftttttttttt……………… semangat y kak……………..

  19. Nahh ngertiii dehh dgn judulnyaa skrng…
    Hhee.. lahh jd kalo rinhyo gk bneran matii truss yg d kubur siaapaa donkk?? Mayatnyaa org lain gituu?? Koqq bs mrekaa gk ad yg tauu??

Leave a reply to lilyasvika Cancel reply