Fate , Love and Temptation 12 – END

FATE, LOVE and TEMPTATION 12 – END

 

Author : Tsalza shabrina

WARNING! TYPO BERTEBARAN ._.

HAPPY READ 🙂

Karena ini adalah satu ujian untuk mencapai takdir.

Takdir kita, cinta kita.

 

***

“Kau…” lirih Sam Rin Hyo. Cho Kyuhyun mengulas senyuman simpulnya, mengabaikan tatapan dingin Sam Rin Hyo.

“Aku sangat menyukaimu karyamu. Tolong tanda tangani foto ini, atas nama Cho Kyuhyun.” Ujar pria itu, tanpa melunturkan senyumannya.

Genggaman tangan Rin Hyo pada bolpoinnya semakin mengerat saat melihat wajah dan senyuman itu setelah 3 tahun tak pernah bertatap muka. Napas Rin Hyo tercekat saat harum Cho Kyuhyun memasuki hidungnya tanpa permisi. Bau maskulin khas coklat, pria ini masih sama seperti dulu. Batinnya.

Sejenak mereka bertatapan dengan pandangan  yang seratus persen berbeda. Dimana Kyuhyun menatap Rin Hyo penuh cinta, sedangkan Sam Rin Hyo menatap pria itu datar. Bahkan seperti mereka tidak pernah  saling mengenal sebelumnya.

Rin Hyo kembali menundukkan kepalanya, menandatangani foto itu tanpa ragu. Setelah itu, ia menyerahkan foto itu pada Kyuhyun yang tengah menatapnya terperangah. Sedikit demi sedikit bibirnya kembali membentuk sebuah senyuman, ia tidak berpikir respon Sam Rin Hyo akan seperti ini. Ia kira Rin Hyo akan membuang foto itu, menyobeknya atau langsung menyuruh Kyuhyun pergi. Namun tanpa disangka, Rin Hyo menandatanganinya.

“Lain kali anda harus membawa bukuku untuk meminta tanda tangan. Terima kasih telah datang, tuan.” Rin Hyo menunduk sekadarnya lalu beranjak dari tempat duduknya. Sedangkan tubuh Kyuhyun membeku ditempat, rasanya seperti ada yang memukulinya hingga ia babak belur. Jantungnya juga bereaksi menyakitkan saat mendengar ucapan Sam Rin Hyo. Senyumannya meluntur begitu pun dengan kedua matanya yang mengeluarkan binar menyedihkan, ditambah dengan genangan air disana.

Cho Kyuhyun tersenyum kecut. “Apa yang kau harapkan, Cho Kyuhyun?” gumam pria itu lalu berbalik, hendak pergi. Namun yang ia lihat malah semakin membuat hatinya teremas perih. Song Joong Ki tengah membuka pintu mobilnya untuk Sam Rin Hyo. Banyak orang yang melihat hal itu dengan berbisik – bisik satu sama lain. Seolah hal itu adalah hal menarik untuk ditonton. Sedangkan untuk Kyuhyun? Itu adalah tontonan terburuk yang pernah ia lihat sepanjang hidupnya.

Sam Rin Hyo sudah berbeda.

 

***

SELAMAT DATANG KEMBALI, SAM RIN HYO~

 

Suara petasan kertas juga suara teriakan Kikwang dan Ji Eun membuat Sam Rin Hyo tersenyum dengan kedua mata berkaca – kaca.Hah, mengapa jiwa sensitifnya muncul pada saat yang seperti ini?

Mwoya ige! Untuk apa kalian menyiapkan banner juga. Ck, kekanakan sekali!” Ujar Rin Hyo ketus seraya mengusapi sudut – sudut matanya yang mulai mengeluarkan air mata. Kikwang dan Ji Eun segera memberikan pelukan hangat pada gadis itu.

“Kami merindukanmu, benar – benar merindukanmu.” Ujar Ji Eun seraya mengeratkan pelukannya. Sam Rin Hyo tersenyum didalam pelukannya, lalu menarik diri dari pelukan itu perlahan.

“Aku juga sangat merindukan kalian.” Balas Rin Hyo lalu kepalanya melongok kebelakang tubuh Kikwang dan Ji Eun. Menelisir setiap sudut apartemennya yang sudah sedikit berbeda dari sebelumnya, meski perabotannya masih sama. Namun entah mengapa, rasanya rumah ini seperti bukan rumah yang sudah ditinggal selama 3 tahun.

“Ji Hoo mana?” tanya Rin Hyo pada Kikwang dan Ji Eun.

“Ji Hoo? Dia dirumah halmonie-nya. Ya, kau tahu sendiri kan bagaimana tingkah anak berumur 2 tahun? Jika bocah itu ada disini tidak mungkin kami bisa menyiapkan semua ini.” Jawab Ji Eun menjawab pertanyaan Rin Hyo. Lee Ji Hoo adalah putra Kikwang dan Ji Eun yang kini sudah berumur 2 tahun.

“Ck, padahal aku sangat ingin berkenalan dengannya.” Seru Rin Hyo kecewa.

“Tenang saja, sudah ada yang menjemput bocah itu.” ujar Kikwang dengan senyuman penuh arti. Alis Rin Hyo terangkat bingung.

“Sia—“

EOMMA!”  pekikan nyaring khas bayi terdengar, membuat Rin Hyo menghentikkan ucapannya. Gadis itu menoleh kebelakang dengan wajah cerah, namun tiba – tiba senyumnya hilang saat kedua matanya menangkap sosok Kyuhyun yang tengah menggendong Ji Hoo seraya menatapnya tanpa ekspresi.

Tangan – tangan kecil Ji Hoo sudah menggapai – gapai saat melihat ibunya. Shin Ji Eun segera mengambil alih Ji Hoo dari gendongan Cho Kyuhyun. “Aigoo, kau senang tadi di jemput Kyuhyun ahjussi, eo?” tanya Ji Eun seraya memainkan Ji Hoo digendongannya. Bocah yang begitu menggemaskan itu tertawa girang saat tubuhnya dinaik turunkan oleh ibunya.

“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Rin Hyo dingin pada Kyuhyun yang masih terdiam ditempatnya.

“Kami yang mengundangnya! Ayo, lebih baik kita makan dulu!”  Tukas Kikwang yang sudah memposisikan tangannya pada pundak Rin Hyo lalu membawa gadis itu duduk diatas kursi makan.

“Mengapa kau mengundangnya?” desis Rin Hyo tak terima, sedangkan Kikwang hanya tersenyum tipis seraya menggedikkan bahu.

“Karena… dia teman baik kita.” Ujar Kikwang ringan kemudian mendudukkan Sam Rin Hyo diatas kursi. “YA! Kyuhyun-ah! Duduklah!” tegur Kikwang saat menyadari bahwa tak ada peregerakan apapun  dari tubuh Kyuhyun. Pria itu masih terdiam ditempatnya dengan tangan terkepal kuat.

Cho Kyuhyun menghela napasnya panjang lalu berjalan menuju meja makan, menarik kursi yang berada dihadapan Sam Rin Hyo lalu mendudukinya. Suasana kini tak sehangat tadi, karena kehadiran Cho Kyuhyun. Ah bukan, tak ada masalah dengan kehadiran Cho Kyuhyun yang sudah biasa untuk Kikwang dan Ji Eun. Tapi yang membuat suasananya begitu canggung adalah, Sam Rin Hyo yang sejak tadi membungkam bibirnya.

“Oh ya! Song Joong Ki oppa tidak datang?” Sam Rin Hyo menggeleng pelan seraya sedikit melirik Kyuhyun yang tiba – tiba menghentikkan sendoknya diudara saat mendengar nama itu disebut – sebut.

“Dia ada jadwal. Katanya besok pagi ia akan kesini.”

“Ck, pria itu! mengapa sibuk sekali, huh?” gerutu Kikwang kesal. “Bagaimana dengan Belanda? Kau suka disana?” tanya Kikwang tiba – tiba, membuat kedua mata Ji Eun melebar penuh rasa penasaran.

“Kau tinggal dimana? Lalu… apa saja yang kau lakukan disana? ceritalah!”

“Aku tinggal disebuah rumah yang letaknya dikompleks yang begitu tenang. Aku tinggal dengan Joong Ki oppa, rasanya menyenangkan bisa tinggal disebuah tempat dimana tidak ada orang yang mengenalmu.”

“Bersama Song Joong Ki?” Suara Kyuhyun akhirnya terdengar juga. Seketika semua orang yang berada disana langsung memusatkan pandangannya pada Cho Kyuhyun. Rahang pria itu mengeras seperti menahan sesuatu, “Kau tinggal bersama Song Joong Ki?” perjelas pria itu saat Sam Rin Hyo tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Rin Hyo tersenyum kecil lalu mengangguk kuat. “Ya, wae?” jawab Rin Hyo dengan nada menantang. Ia juga tak tahu mengapa reaksinya seperti ini.

Cho Kyuhyun mengeratkan gigi – giginya menahan emosi. Bola mata pria itu sudah seperti kehilangan fokusnya, berkedut tak menentu. Bayangan – bayangan memuakkan yang terlihat jelas diotaknya membuat pria itu semakin ingin memukuli wajah Song Joong Ki sekarang juga.

“Bagaimana bisa kau tinggal berdua dengan seorang pria, huh?! Kau ini wanita! Dimana harga dirimu?!” bentak Kyuhyun seraya mengacungkan telunjuk kanannya kearah Rin Hyo yang melebarkan kedua matanya tak  terima.

“YA! kau kira siapa kau bisa mengatur – aturku semaumu sendiri?! Ingat ya, aku bukanlah gadis yang akan selalu bergantung padamu, mengikutimu, dan menurutimu seperti dulu! Jadi, kau harus berhenti bersikap seperti ini!” balas Rin hyo dengan tak kalah tajam membuat Kikwang dan Ji Eun mendesah frustasi dibuatnya. Lee Ji Hoo yang berada dipangkuan Ji Eun berkali – kali menolehkan kepalanya kearah Rin Hyo dan Kyuhyun bergantian dengan tatapan tegangnya.

 Ya Tuhan, aku lupa membawa susu untuk Ji Hoo. Kyuhyun-ah, Rin Hyo-ah! Aku pulang dulu ya!” ujar Ji Eun lalu segera beranjak dari tempatnya, “Ah kau benar, Ji Eun-ah! Sepertinya Ji Hoo sudah mulai mengantuk.” Timpal Kikwang yang langsung menyusul Shin Ji Eun dengan gesit.

Sam Rin Hyo dan Cho Kyuhyun masih saling bertatapan sengit, seolah tak menyadari bahwa dua sahabatnya sudah melarikan diri. “Ck, tiba – tiba nafsu makanku hilang.” Tukas Rin Hyo kesal seraya mencampakkan sendoknya diatas meja begitu saja.  Disusul dengan suara berisik gesekan kursi saat gadis itu beranjak dari tempatnya dengan gerakan kasar.

“Kau pulanglah! Dan jangan pernah berpikir untuk kembali keapartemenku!”  lanjut gadis itu begitu tajam sebelum ia berbalik, berjalan menuju kamarnya dengan langkah cepat. Namun belum sempat ia meraih kenop pintu, Kyuhyun sudah terlebih dulu mencekal lengannya. Menariknya, hingga ia kembali menatap pria itu. tatapan Cho Kyuhyun sudah berbeda dari sebelumnya, kali ini lebih meneduhkan dan sendu.

“Ingatanku sudah pulih.” Ucap Kyuhyun langsung. Kedua kelopak mata Rin Hyo sedikit melebar mendengarnya, meski sebenarnya ia sudah menebak sejak Kyuhyun menyuruhnya menandatangani foto itu. “Aku sudah bisa mengingat semuanya. Semua tentang Kikwang, semua tentang Shin Ji Eun dan semua tentang kita. Aku sudah bisa mengingatnya dan hatiku begitu sakit saat mengingat sikap – sikap burukku saat kau berusaha untuk mengembalikan ingatanku.” Lanjut pria itu dengan nada yang terdengar seperti tersiksa. Kedua mata pria itu sudah memanas, namun tak bisa mengeluarkan air mata. “Aku minta maaf karena sikap burukku.”

Sam Rin Hyo menatap Kyuhyun dingin, ia membuang napasnya pendek lalu berkata “Apa maaf saja cukup? Kau pikir aku masih menjadi gadis naif yang selalu mengharapkan cintamu seperti dulu? Sudah kubilang, aku sudah berubah, Kyu!”

Kyuhyun memejamkan kedua matanya frustasi. Pria itu menunduk penuh sesal lalu kembali mengangkat wajahnya, menatap tepat pada kedua bola mata Rin Hyo dengan penuh keyakinan. “Aku minta maaf, karena sekarang aku ingin kau kembali padaku. Aku minta maaf, karena aku memintamu dengan sangat, tolong cintai aku lagi seperti yang kau lakukan dulu. Aku minta maaf karena aku tidak bisa mencintai gadis lain lagi selain dirimu.” Sungguh, ucapan Kyuhyun begitu terdengar tulus. Membuat ada gelanyar aneh yang merasuki diri Rin Hyo, aliran darahnya seolah berdesir membuat ia seperti tergelitik. Dan jantungnya, jantung yang selalu berdegup kencang seperti ini karena Cho Kyuhyun. Satu – satu nya pria yang bisa membuat jantungnya berdegup seperti ini.

Rin Hyo menghentakkan tangan Kyuhyun yang masih mencengkeram kedua lengannya dengan kasar. “Kau gila!” umpatnya lalu segera memasuki kamarnya. Meninggalkan Kyuhyun yang terlihat begitu terkejut dengan sikap Sam Rin Hyo, kedua mata yang memerah itu sekarang terasa nyeri. Pun batinnya yang terasa perih.

***

Sam Rin Hyo menutup pintu kamarnya, seketika bau khas Cho Kyuhyun menyambut indra penciumannya. Menyeruak hingga kedalam hatinya. Gadis itu mengedarkan pandangannya kesegala sudut kamarnya. Bibirnya terbuka, lalu terkatup lagi saat menatapi dekorasi kamarnya yang begitu berbeda.

Satu foto yang begitu besar terpampang diatas ranjangnya. Dibingkai dengan pigora dan digantungkan didinding. Fotonya dan Cho Kyuhyun saat mereka tengah berada di acara pernikahan teman SMAnya. Lalu mereka mengambil foto dialtar, benar – benar tidak tahu malu. Tapi itu semua karena Cho Kyuhyun yang menariknya dan melamarnya didepan umum.

Senyuman dan rona merah dipipi Rin Hyo muncul saat ia masih bisa mengingat kejadian itu dengan jelas.

Ingatanku sudah pulih.

 

Kedua mata Rin Hyo terpejam saat suara Kyuhyun kembali menghampiri relung telinganya. Wajah tegas pria itu, dan ketampanan pria itu yang semakin bertambah karena umurnya yang semakin dewasa.

Rin Hyo menghela napasnya berat saat ia sadar,  jika ia masih sangat mencintai pria itu. Ia masih sangat membutuhkan pria itu dihidupnya.

***

Pagi – pagi sekali, Cho Kyuhyun berjalan dikoridor apartemen Sam Rin Hyo dengan membawa sebuah kantung besar yang berisi makanan – makanan kesukaan Sam Rin Hyo. Gomtang dan Samgyetang. Dua jenis sup yang sangat Sam Rin Hyo sukai, Gomtang adalah sup  iga sedangkan samgyetang adalah sup ayam ginseng.

Tangan kanan Kyuhyun yang terayun bebas mengombinasikan password rumah Sam Rin Hyo.  Sebelum memasuki apartemen gadis itu, ia sempat menilik isi kantungnya dengan tersenyum lebar.

Senyuman pria itu perlahan meluntur saat kedua matanya menangkap sepasang sepatu laki – laki terletak rapi diberanda rumah. Alisnya terangkat, Apa ada penyusup? Kyuhyun segera mengganti sepatunya dengan sandal rumah tergesa. Suara peraduan peralatan makanlah yang pertama kali masuk dipendengarannya saat ia baru saja memasuki apartemen Rin Hyo lebih dalam lagi. Juga, bau masakan yang begitu khas dan bisa dipastikan lezat.

Gerakan kakinya menyurut saat ia kembali dikejutkan oleh satu hal lagi. Pemilik sepatu itu adalah Song Joong Ki. Pria yang kini tengah sibuk didapur dengan memakai apron birunya.

“Sejak kapan kau berada disini?” tanya Kyuhyun. Tubuh Joong Ki berjengit terkejut, lalu berbalik setelah mematikan kompornya. Menatap Kyuhyun dengan alis yang mengerut bingung cukup lama, lalu melempar senyuman kecil.

“Oh! Cho Kyuhyun-ssi! Kau… bagaimana bisa kau  ada disini? Dan bagaimana kau bisa masuk?” tanya Joong Ki bingung yang hanya dibalas oleh tatapan datar dari Cho Kyuhyun.

“Rin Hyo dimana?” Dengan kikuk Joong Ki menunjuk kamar Rin Hyo.

“Dia masih tidur, sepertinya sangat lelah karena tak biasanya ia belum bangun.”

“Apa yang kau lakukan?”

“Ah, aku ingin memberinya kejutan juga membuatkannya makanan. Dia adalah gadis yang tidak pintar memasak. Ah ya! kau bisa duduk dan ikut makan bersama kami.” Cho Kyuhyun mendecih membuat Joong Ki bertambah bingung. Pria itu menaruh kantungnya diatas meja makan, lalu berjalan mendekati Song Joong Ki yang masih menatapnya bingung.

“Apa kau menyukai Sam Rin Hyo?” tanya Kyuhyun tiba – tiba membuat wajah Song Joong Ki menegang.

“Ma—maksudmu?” Kyuhyun semakin memperjelas senyuman miringnya saat melihat wajah tegang pria itu,  juga cara bicaranya yang seperti itu. Menandakan jika pria ini memang menyukai Sam Rin Hyo. gadisnya.

“Kau menyukainya.” Sinis Kyuhyun seraya melemparkan tatapan tajamnya pada Song Joong Ki.

“Ya, apa salah jika aku menyukainya?”

“Sialan kau!” umpat Kyuhyun seraya menarik kerah baju Joong Ki hingga tubuh pria itu sedikit terangkat keatas. Tanpa diduga, Joong Ki juga menarik kerah Kyuhyun kuat, membuat suasana didapur Sam Rin Hyo terasa begitu tegang.

“Mengapa aku tidak boleh menyukainya, hm? Apa yang membuatmu bersikap seperti ini, huh?! Apa kau—“ perlahan cengkraman tangan Joong Ki dikerah Kyuhyun terlepas. Tatapan Joong Ki sudah tak fokus, namun ia masih tetap menatap Kyuhyun.

“Dia adalah kekasihku. Jadi, kau jangan pernah sekali pun berpikir untuk mendekatinya!”

“CHO KYUHYUN!” bentakkan Sam Rin Hyo yang baru saja keluar dari kamarnya itu membuat fokus Kyuhyun dan Joong Ki teralih kearah gadis itu. Sam Rin Hyo segera berjalan dengan langkah besar – besar penuh emosi kearah Kyuhyun. Menarik tangan pria itu dari Song Joong Ki dengan kedua mata menyala penuh amarah.  “Apa yang kau lakukan, ha?!” bentak gadis itu lagi pada Cho Kyuhyun yang terpaku ditempatnya.

“Ikut aku!” tukas Rin Hyo tajam seraya menarik tangan Kyuhyun menuju beranda apartemennya. “Kau pikir apa yang sudah kau lakukan, huh?” sembur Sam Rin Hyo langsung saat mereka sudah berada diberanda setelah gadis itu menyentakkan tangan Kyuhyun kasar dari genggamannya.

“Aku disini untuk kembali pada kekasihku.” Ujar Kyuhyun dengan kedua mata menatap Rin Hyo penuh penekanan. Sam Rin Hyo menghela napasnya gusar.

“Apa kau tidak tahu, kau dan aku… sudah tidak bisa bersama lagi.” Rahang Kyuhyun mengeras saat mendengar ucapan Rin Hyo yang begitu mengejutkan itu.

“Itu menurutmu, kau harus ingat jika tak ada kata berpisah dalam hubungan ini, Sam Rin Hyo.”

“Berhenti bersikap seperti ini, Cho Kyuhyun! Selama 5 tahun ini, aku sudah cukup menderita. 2 tahun aku harus bersembunyi darimu. Dan sekalinya aku bisa bertemu denganmu, kau tak mengingatku sama sekali. Aku sudah cukup bersabar dengan semuanya. Hingga akhirnya aku lelah dan memilih untuk pergi, apa kau pikir selama 3 tahun di Belanda kehidupanku juga berjalan dengan baik?” Kepala Rin Hyo menggeleng pelan. “Tidak, Cho Kyuhyun! Disini, dihatiku. Rasanya begitu sakit saat mengingatmu. Joong Ki oppa adalah satu – satunya orang yang selalu menemaniku dan menghiburku selama ini. Sekarang kau tiba – tiba muncul, berkata jika ingatanmu pulih, ingin kembali padaku, dan memperlakukan Joong Ki oppa dengan tidak baik. Apa kau tak memikirkan perasaanku? Mengapa kita tidak bisa bersama lagi? Kau tidak pernah mempikirkan hal – hal itu?”

Cho Kyuhyun mencengkeram kedua bahu Rin Hyo penuh penekanan. Kedua matanya menatap tepat pada kedua mata Rin Hyo yang sudah berair lekat – lekat. “Dengar, aku… sangat mencintaimu hingga rasanya ingin mati saat berjauhan denganmu. Sudah sering kukatakan bukan, disini, di hati ini, kau hidup didalam sini. Jadi, jika kau hilang maka aku mati. maaf, aku sangat egois. Aku sadar akan hal itu. Tapi, aku tidak bisa melepasmu, Hyo. Tidak akan bisa.” Ujar Kyuhyun penuh penekanan, kedua mata pria itu sudah memerah menahan tangis. Melihat kedua mata yang selalu ia puja itu mengeluarkan air mata membuatnya ingin menangis juga, meski itu hanya setitik air mata.

“Aku juga sangat mencintaimu. Selama 3 tahun berada di Belanda, aku tidak pernah berhenti untuk memikirkanmu. Otakku, hidupku, hatiku, semua penuh oleh dirimu. Rasanya seperti tidak bisa hidup tanpamu, aku benar – benar tersiksa.” Racau Rin Hyo seraya mengeluarkan isakan dan air mata yang sejak tadi ia bendung. Cho Kyuhyun segera menempelkan bibirnya pada bibir Rin Hyo sebelum ia semakin tersiksa saat mendengar tangisan pilu Sam Rin Hyo.

Sam Rin Hyo memejamkan kedua matanya erat, hatinya terasa begitu sesak saat Kyuhyun mulai melumat bibirnya pelan – pelan. Kedua tangannya menggenggam erat ujung baju yang ia kenakan. Ciuman yang sudah tak pernah ia rasakan selama bertahun – tahun. Ciuman yang membuatnya limbung dan seperti terbang.

Sedangkan Kyuhyun semakin melumat bibir Sam Rin Hyo dengan intens. Kedua matanya yang terpejam sudah mengeluarkan air asin saat ia kembali merasakan perasaan ini. Degupan jantung yang berdegup seperti ingin keluar, tubuh yang terasa begitu hangat dan hati yang tenang. Ia hanya bisa merasakan ini saat ia bersama Rin Hyo saja, tidak dengan yang lain. Siapapun itu.

Kyuhyun melepas ciumannya, lalu segera mendekap tubuh yang selalu pas dipelukannya begitu erat. Hatinya begitu lega, beban transparan yang ia pikul kini terasa begitu ringan, napasnya pun sudah bisa berhembus dengan normal.

“Kumohon, tetaplah disisiku!” ujar Kyuhyun seraya menghirup aroma natural Rin Hyo dari leher favoritnya itu.

Sam Rin Hyo tak menjawab, kedua telapak tangannya ia gunakan untuk mendorong dada Kyuhyun pelan. Sesaat mereka bertatapan, sebelum Rin Hyo membuang wajahnya kesamping. “Aku ingin berhenti menjadi seperti ini.” ucapan Rin Hyo yang terdengar lirih itu seolah kembali menimpuk tubuh Kyuhyun yang tadinya sudah terasa ringan. Kedua mata pria itu sedikit melebar. “Aku ingin berhenti menjadi Sam Rin Hyo yang terlalu mencintai Cho Kyuhyun. Kau tahu, terlalu mencintai orang itu sangat menyakitkan.”

Kepala Kyuhyun menggeleng kuat. Kedua tangannya kembali menahan bahu Rin Hyo. “Aku yang terlalu mencintaimu, Hyo. Kumohon jangan seperti ini!”

“Itulah yang menjadi masalah kita, Cho Kyuhyun. Kau yang terlalu mencintaiku dan aku yang terlalu mencintaimu. Sekalinya kita sakit, itu akan sangat menyiksa, Kyu. Kau tidak sadar jika cinta kita begitu mengerikan, huh?”

“Omong kosong!! Aku tidak peduli cinta kita mengerikan, menyedihkan atau memuakkan sekali pun! Aku tetap tak bisa melepasmu!” Sam Rin Hyo memejamkan kedua matanya rapat – rapat saat merasakan cengkraman Kyuhyun semakin erat pada bahunya.

“Disini aku yang merasakan hal itu! rasanya aku tidak bisa menerimamu lagi, Kyu. meski sebesar apapun aku mencintaimu, aku masih tidak bisa menerimamu masuk kembali kedalam hidupku.” Rin Hyo menekan dadanya. “Disini rasanya seperti hancur.” Lanjut gadis itu dengan suara yang hampir habis.

Cengkraman tangan Kyuhyun perlahan turun dari bahu Rin Hyo. kedua matanya menatap kosong Sam Rin Hyo yang sudah terisak. Bibir pria itu terbuka lalu terkatup. Mendengar Rin Hyo berkata bahwa ia tidak bisa menerima Kyuhyun lagi membuat pria itu seperti kehilangan pijakannya.

“Maaf, aku selalu menyakitimu.” Ujar Kyuhyun pelan kemudian berbalik, keluar dari apartemen Rin Hyo dengan kaki yang begitu lemas. Seketika Sam Rin Hyo berjongkok, meraungkan tangisannya saat merasakan rasa sakit didadanya. Rasa sakitnya bahkan melebihi rasa sakit saat ia tersiksa di Belanda.

Song Joong Ki yang sejak tadi melihat kejadian itu segera menghampiri Rin Hyo. mengangkat tubuh itu agar berdiri lalu memberikan pelukan hangat pada gadis ini. “Gwenchana… gwenchana.” Ujar pria itu seraya menepuk – nepuk punggung Rin Hyo pelan.

Eottokhae, oppa? Pria itu sudah pergi. Aku harus bagaimana?” racaunya disela tangisan yang ia raungkan itu. Joong Ki tak menjawab, hanya bisa menatap kosong kedepan seraya berusaha semampunya untuk menenangkan Sam Rin Hyo.

***

Sam Rin Hyo meringkuk diatas ranjangnya seraya memeluk bantal yang mempunyai aroma coklat khas Cho Kyuhyun. Ia yakin, selama ia berada di Belanda pria itu sering menginap disini. Tapi, sejak kapan pria itu mengingatnya? Pertanyaan itu yang sejak tadi berada diotaknya.

Ia merubah posisinya duduk bersandar pada dinding ranjang. Kedua kakinya ia luruskan. Kepalanya menoleh kearah meja kecil yang berada disampingnya. Ada sebuah kotak berwarna coklat dan juga nampan yang berisi semangkuk gomtang dan samgyetang. Tangannya terulur untuk mengambil memo yang terletak dibawah gelas berisi air putih.

Saat bangun, segera makan ini agar perutmu tidak sakit.

Kyuhyun yang membawakan ini pagi – pagi tadi untukmu, ia sudah berusaha keras.

 

-SJK

 

Rin Hyo menghela napasnya panjang. Mungkin Joong Ki sudah pulang, yang ia ingat tadi ia menangis dipelukan Joong Ki dan tertidur, ia selalu tertidur setelah menangis. Dengan hati – hati ia mengangkat nampan itu agar bertumpu pada kedua pahanya. Ia mulai mengambil sendok dan memakan samgyetang diikuti dengan gomtangnya dengan gerakan pelan. Bibirnya membentuk ringisan kecil saat sadar jika Kyuhyun mengingat makanan kesukaannya. Tiba – tiba nafsu makannya naik, terbukti dengan cara makannya yang begitu tergesa.

Gadis itu menghabiskan semua makanannya tanpa sisa. Pun dengan segelas air putih itu. Ia menyentuh perutnya yang terasa begitu penuh dengan senyuman kecil. Saat ia hendak beranjak dari tempatnya untuk menaruh piring – piring kotor itu, gerakannya terhenti saat pandangannya kembali jatuh pada sebuah kotak berwarna coklat itu.

Pertama Rin Hyo menaruh nampan itu kembali diatas meja sebelum mengambil kotak coklat itu. “Ini…” lirihnya dengan kedua mata terperangah saat ia membuka kotak itu. Gadis itu mengambil secarik kertas yang ditinggalkan seseorang disana lalu membacanya.

Aku mengembalikannya padamu. Ikat rambut, mic, dan buku cerita itu.

Dari awal semua itu adalah milikmu, kecuali buku cerita itu. Buku cerita itu milik anak kita nanti.

Maaf, aku mengambil itu semua darimu. Tapi, aku harus berterima kasih pada 3 benda itu yang bisa membuatku kembali mengingatmu, kenangan kita, hangatnya pelukanmu, dan ciumanmu yang selalu membuatku kecanduan. Aku mengingat semua itu sekarang.

Aku ingat, bahwa hingga saat ini aku masih dan akan selalu mencintaimu Sam Rin Hyo.

 

-Calon suamimu

 

Decihan Rin Hyo terdengar setelah ia membaca surat itu. Tiba – tiba hatinya diliputi rasa sesak saat ingatannya kembali pada kejadian diberanda apartemen pagi tadi. Perasaannya dilingkupi rasa bersalah yang begitu besar saat ia mengingat wajah terluka Kyuhyun saat ia melontarkan ucapan – ucapan yang ia yakin sudah menyakiti Cho Kyuhyun. Dan kata – kata terakhir pria itu sebelum pergi tadi…

Maaf, aku selalu menyakitimu.

 

Ada sesuatu yang berdesir dialiran darahnya saat suara Kyuhyun yang terdengar parau masih terekam jelas ditelinganya. Kedua matanya terpejam, kepalanya menggeleng pelan. Astaga, apa yang kau lakukan Sam Rin Hyo?! dia sudah menunggumu juga. Mengapa kau berpikir hanya kau yang tersakiti disini?!

Saat otaknya kembali bergulat dengan pertanyaan – pertanyaan tak terjawab itu, tiba – tiba deringan ponselnya membuatnya tersentak.

Shin Ji Eun calling

 

Yeoboseyo?”

YA! Kau dimana, huh?!

            “Aku dirumah, ww—wae? Terjadi sesuatu? Mengapa suaramu terdengar seperti menangis?”

Hiks… Rin Hyo-ah! Eottokhae?! Cho Kyuhyun oppa… dia… dia kecelakaan.

            MWO?! Dimana dia sekarang?”

Bagaimana ini? sekarang ia di UGD. Rin Hyo-ah, aku takut jika kondisinya kritis. Hiks… eottokhae?!

            “Aish, maksudku dimana rumah sakitnya, Shin Ji Eun!!!” bentak Rin Hyo yang kesal karena kegusaran Shin Ji Eun.

Rumah sakit Seoul. Cepatlah datang!

            Tanpa sempat menutup sambungan telepon Ji Eun, Rin Hyo segera keluar dari rumahnya. Berlari menuruni tangga darurat lalu segera keluar dari gedung apartemennya. Hanya satu yang ada dipikirannya, juga tujuannya. Bertemu dengan Cho Kyuhyun, secepatnya. Ia tidak mau terlambat seperti dulu, tidak. Sekarang tidak lagi.

***

Langkah kaki Sam Rin Hyo yang tadinya menggila perlahan menyurut saat ia melihat Lee Kikwang dan Shin Ji Eun tengah duduk diruang tunggu depan kamar VVIP rumah sakit ini. Kedua mata Shin Ji Eun sudah memerah karena menangis, sedangkan Kikwang hanya memandang Sam Rin Hyo dengan sendu.

“Bagaimana keadaannya?” tanya Rin Hyo lirih. Lee Kikwang terlihat meneguk ludahnya berat.

“Ia masih didalam, kata dokter keadaannya kritis.” Tubuh Rin Hyo lemas seketika. Gadis itu duduk disamping Ji Eun yang masih menundukkan kepala, mungkin tengah meredam tangisannya. Kedua tangan Rin Hyo tergeletak lunglai disisi kanan dan kiri tubuhnya.

“Ini semua salahku. Aku memang pembawa sial untuknya.” Gumam Rin Hyo dengan kedua mata yang memandang kosong kedepan.

“Apa yang kau katakan, Hyo?” timpal Kikwang cepat. Shin Ji Eun pun sudah mengangkat kepalanya, menatap Rin Hyo dengan alis terangkat.

“Dulu saat ia kehilangan ingatannya. Ia kecelakaan karena aku, jika saja saat itu aku tidak memaksanya untuk datang. Dan sekarang, aku yang mengacaukan pikirannya.”

“Apa maksudmu?” kini suara Shin ji Eun yang menimpali.

Rin Hyo menghela napasnya berat, ia merasa dadanya sangat sesak tapi sudah tak bisa menangis lagi. “Aku menyuruhnya pergi dan berkata padanya jika aku sudah berhenti mencintainya.”  Suara gadis itu semakin lirih saat mengakuinya.

Mwo?! Sam Rin Hyo kau—“ Ucapan Shin Ji Eun terputus saat suara pintu yang terbuka menyela percakapan mereka. Seketika 3 orang yang duduk disana beranjak saat seorang dokter baru dengan beberapa suster lain baru saja keluar dari kamar VVIP Cho Kyuhyun.

“Kepala Tuan Cho Kyuhyun terbentur oleh kaca mobil yang menyebabkan ada sedikit kerusakan pada otaknya. Dan juga, apa sebelumnya tuan Cho Kyuhyun pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan kerusakan otak?”

Ne, dia pernah mengalami amnesia.” Dokter itu menghela napasnya berat.

“Aku sudah menduganya, karena hal itu lah yang membuat keadaan Cho Kyuhyun semakin parah. Ia bisa saja kembali mengalami amnesia namun dalam tingkat yang berbeda. Saat ia bangun, ia tidak mengenal apapun, ia lupa cara membaca dan menulis. Ia seperti orang yang baru saja lahir didunia. Jadi, kita hanya bisa menunggu saat tuan Cho Kyuhyun sadar. Semoga ada keajaiban yang datang pada kondisi Tuan Cho Kyuhyun.” Jelas dokter itu panjang lebar membuat tubuh Rin Hyo seperti tertimpa bongkahan es. Sakit dan membuatnya seperti beku.

Sam Rin Hyo segera memasuki ruangan Cho Kyuhyun dengan tergesa. Hatinya terasa ngilu saat melihat tubuh lemah Kyuhyun sedang terbaring diatas ranjang empuk dengan balutan perban dikepalanya-masih ada bercak – bercak darah disana, masker pembantu pernapasan, juga infus. Langkah Rin Hyo seperti terseok saat ia menghampiri ranjang Kyuhyun, duduk diatas kursi samping ranjang pria itu lalu menangis hingga kepalanya terasa pening.

“Kumohon buka matamu. Aku salah, Cho Kyuhyun. Aku yang egois, bukan kau! kau benar! Omong kosong dengan kita yang terlalu mencintai satu sama lain, karena pada dasarnya jika kita berpisah itu akan berimbas lebih menyakitkan lagi.” Racau gadis itu tak terkendali, air matanya keluar tak banyak. Karena sungguh, kedua matanya sudah terasa sangat lelah untuk dibuat menangis lagi.

Sam Rin Hyo menggenggam tangan Kyuhyun yang berada pada jangkauannya, kepalanya ia baringkan diatas tangan Kyuhyun. Memejamkan kedua matanya seraya mengalunkan doa demi doa pada pria itu didalam hati.

Cho Kyuhyun, kau harus bangun.

 

“Selama ini, aku benar – benar tidak bisa melupakanmu. Meski kau sudah menyakitiku berulang kali, tapi sungguh hatiku selalu kembali padamu. Aku juga heran, bagaimana bisa aku masih terpaku padamu meski pada kenyataannya aku bisa pergi kapanpun yang kumau. Ya, seperti yang kubilang tadi, aku terlalu mencintaimu. Tanpa alasan.” Sam Rin Hyo berkata dengan kedua mata yang masih terpejam erat. Hembusan napasnya kini sudah terdengar sedikit lebih normal dibanding sebelumnya.”Jika kau bangun, apapun yang terjadi padamu aku akan menerimanya. Jika bisa aku yang akan menyembuhkanmu, Cho Kyuhyun. Jadi, jangan khawatirkan apapun. Dan bangunlah!” ujar Rin Hyo dengan suara parau, juga terdengar selipan nada serak disana.

Seperti sebuah mantra, tiba – tiba jemari Kyuhyun yang berada digenggamannya bergerak – gerak. Seketika Sam Rin Hyo mengangkat kepalanya, menatap jemari Kyuhyun terperangah lalu beralih kearah pria yang kelopak matanya sudah berkedut seperti akan terbuka. “Cho Kyuhyun!” panggil Rin Hyo dengan napas tercekat. Disaat itu pula, kedua kelopak mata Kyuhyun benar – benar terbuka.

Awalnya pria itu menatapnya dengan dahi mengerut bingung, lalu beberapa detik kemudian wajahnya terganti begitu datar dan dingin. Pria itu menyentakkan tangan Rin Hyo yang berada digenggamannya. “Nuguseyo?” tanya pria itu bingung.

Tubuh Sam Rin Hyo terasa seperti hancur berkeping – keping, seperti dimutilasi. Tapi ia sadar, semua anggota tubuhnya masih berada disana. tidak kemana – mana. “Kyu—“ Sam Rin Hyo rasanya tak bisa berbicara, ia seperti tercekik.

Kedua mata Rin Hyo melebar saat Kyuhyun tiba – tiba membuka alat bantu pernapasannya. “Kk—“ lagi – lagi Rin Hyo tak bisa menyuarakan apa yang ingin ia katakan. Hanya kedua matanya yang menatap lurus kearah Kyuhyun yang juga tengah menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

“Kemari!” ujar Kyuhyun seraya memberi kode melalui kedua bola matanya. Perlahan Rin Hyo mendekatkan wajahnya hingga mencapai beberapa centi meter dari wajah Kyuhyun dengan ragu.

W—wae?” Gadis itu memekik tertahan saat tiba – tiba Kyuhyun menarik tengkuk Rin Hyo hingga memapas jarak diantara mereka, menempelkan bibirnya diatas bibir Rin Hyo lalu melumat bibir itu penuh kerinduan.

Setelah dirasa napas mereka hampir habis, Kyuhyun melepas ciuman itu tanpa melonggarkan jarak diantara mereka. “Aku mohon jangan pergi lagi. Semua ucapanmu tadi, jangan pernah kau mengingkarinya. Aku akan membunuhmu jika kau berani mengingkarinya.”

“Kau berharap aku mati, ya? benar – benar tak punya perasaan.”

“Setelah membunuhmu aku akan bunuh diri, jadi kita akan bertemu lagi disurga.” Rin Hyo menyentakkan tangan Kyuhyun kuat – kuat dari tubuhnya. Menatap pria itu dengan tatapan penuh amarah.

“Tunggu! Apa maksudnya ini aku… masuk kedalam perangkap?” Tanya Rin Hyo seraya menatap Kyuhyun dengan kedua mata membesar. Cho Kyuhyun mengulum tawanya yang sudah hampir meledak saat menatap wajah kesal Sam Rin Hyo. “Jadi, sebenarnya kau tidak kecelakaan?” tanya gadis itu lagi.

Cho Kyuhyun mengulas senyuman tipisnya. Kembali memainkan rambut Rin Hyo dengan penuh sayang seraya berkata, “Yang terpenting sekarang aku sudah tahu seperti apa yang ada dihatimu. Dan kau juga bisa mengungkapkannya dengan gamblang. Jadi sekarang, sudah tak ada alasan lagi kau menghindariku.” Jelas Kyuhyun dengan suara lembutnya. Sam Rin Hyo menghembuskan napas kasarnya, menyingkirkan tangan Kyuhyun lagi.

“AKH! YA! SAM RIN HYO!” Pekik Kyuhyun saat tiba – tiba Rin Hyo menarik rambutnya kuat – kuat.

“Berani – beraninya kau membohongiku seperti ini, huh?! Kau pikir kau siapa?! Membuatku berlari seperti gila dengan piyama ini. Dasar, menyebalkan! Sialan kau!” umpatan – umpatan yang keluar dari bibir Rin Hyo itu menemani pekikan Kyuhyun yang semakin kuat karena cengkraman Rin Hyo dirambutnya yang semakin menguat.

“Hentikan, Hyo! astaga, kau bisa membuatku botak jika seperti ini!” protes Kyuhyun yang tak digubris sama sekali oleh Rin Hyo. gadis itu malah mengulas senyuman miringnya yang mengerikan.

“Berteriaklah sekencang – kencangnya, karena aku memang berniat untuk membotakimu secara manual, tuan Cho.” Desis Rin Hyo seraya semakin memperkuat cengkraman tangannya pada rambut pria itu.

Kedua kelopak mata Kyuhyun semakin melebar saat mendengar desisan Sam Rin Hyo. Kedua tangan pria itu dengan sigap menarik pinggang Rin Hyo mendekat hingga gadis itu memekik kecil saat tubuhnya terlempar pelan diatas ranjang rumah sakit Cho Kyuhyun yang luas ini.

“C—cho Kyuhyun.” Suara Rin Hyo seperti orang tercekik. Berada di jarak sedekat ini dengan Kyuhyun entah mengapa berpengaruh pada pernapasannya. “A—apa yang akan kau lakukan?”

Cho Kyuhyun tak menjawab pertanyaan Rin Hyo, tangan kanannya semakin menarik gadis itu mendekat, sedangkan tangan kirinya sudah aktif mengusap pipi Sam Rin Hyo. Kedua mata pria itu menatap lekat tepat pada kedua mata Sam Rin Hyo. seolah sudah tenggelam dan berenang disana, sungguh, ia sudah tidak ingin muncul kepermukaan jika sudah tenggelam didasar tatapan Sam Rin Hyo.

“Bagaimana bisa kau berlari kesini dengan mengenakan pakaian setipis ini, huh?”  Tanya Kyuhyun seraya menarik – narik ujung baju Rin Hyo. Sam Rin Hyo menghindari tatapan Kyuhyun yang seolah mengulitinya sekarang juga.

“Bahkan aku hanya memakai sandal rumah.” Jawab Rin Hyo dengan suara lirih. Cho Kyuhyun menghembuskan napasnya panjang – panjang.

“Kau bilang kau berubah? Kau masih sama seperti dulu, Sam Rin Hyo.” Rin Hyo menatap Kyuhyun bingung. “Kau ingat, dulu saat aku ingin melihat sungai han yang mulai membeku? Saat musim dingin tiba. Aku bilang aku kecelakaan, kau percaya begitu saja dan segera menemuiku di sungai han dengan pakaian yang jauh dari kata hangat.”

“Tch, itu karena aku sedang kalut.”

“Seperti sekarang.” Jawab Kyuhyun cepat.

“Ya, sialnya kau benar. Tapi aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi, aku—“ Ucapan Rin Hyo terpotong saat tiba – tiba Kyuhyun menempelkan bibirnya dipermukaan bibir Rin Hyo. hanya menempelkannya, tak lebih.

“Aku mohon, berhenti menyiksa diri kita dan ayo, kita mulai dari awal.” Ucap Kyuhyun mantap seraya menatap kedua mata Rin Hyo. satu – satunya cara agar ia dapat meyakinkan gadisnya itu.

“Kau bilang kau akan menerimaku apapun yang terjadi. Kukira, kau bukanlah gadis yang tak menepati janji, Hyo.”

“Kau benar – benar pemaksa yang mengerikan. Bagaimana bisa kau sekarang malah mengancamku?”

“Karena kau adalah gadis yang sulit untuk diluluhkan. Hanya ancaman yang bisa membuatmu luluh.”

“Tch, apa hanya kata – kata kasar yang keluar dari bibirmu saat meminta pacarmu kembali padamu, huh?!” Cibir Sam Rin Hyo dengan kedua mata yang menatap tajam kearah Kyuhyun yang tengah mengulum senyum.

“Kau tahu aku bukanlah orang yang mudah mengatakan hal – hal manis, Hyo.”

“Kau memang pria ajaib yang bisa membuatku jatuh cinta.” Senyuman Kyuhyun semakin terulas saat kata – kata itu keluar dari bibir Rin Hyo. Ya, setidaknya ia tahu jika Sam Rin Hyo masih mencintainya.

“Dan kau adalah gadis sempurna yang bisa membuatku jatuh cinta, untuk pertama dan terakhir kalinya.” Bisik Kyuhyun kemudian menyurukkan tubuh Rin Hyo kedalam pelukannya. “Jadilah istriku.” Ujar pria itu lagi yang membuat tubuh Rin Hyo menegang.

“Aku… aku memang mencintaimu. Tapi, untuk kembali padamu. Sungguh, rasanya masih sulit untukku.” Jawab Rin Hyo seraya mendongakkan kepalanya, menatap Kyuhyun. Pria itu tersenyum tipis, mengusap pelan pipi Rin Hyo dengan ibu jarinya.

“Aku akan menunggu.” Jawab Kyuhyun mantap, membuat bulu roma Rin Hyo serasa berdiri semua. Gadis itu menghela napasnya gusar, menangkap tangan Kyuhyun yang masih mengusap pipinya.

“Kau pasti lelah. kau sudah lama menungguku pulang dari Belanda, dan kau pasti lebih lelah lagi menugguku siap untuk menerimamu kembali.” Desak Rin Hyo. Ia tidak ingin Kyuhyun tersiksa karenanya. Karena ia yang masih takut untuk kembali pada Cho Kyuhyun.

“Aku tidak akan lelah. percayalah.”

“Kau bisa berkata semudah ini sekarang. Bagaimana jika aku belum siap hingga satu atau dua tahun kedepan? Dan tiba – tiba ada seorang gadis yang bisa membuatmu jatuh cinta? Kau tidak memikirkan kemungkinan – kemungkinan itu, hm?”

Cho Kyuhyun memutar bola matanya malas. Menangkup kedua pipi Rin Hyo seraya menatap serius pada gadis itu. “Tidak tahukah kau jika aku belajar darimu?”

Alis Rin Hyo terangkat. “Belajar apa?”

“Belajar menunggu orang yang kita cintai. Kau sudah menungguku selama 2 tahun, tanpa tahu apa aku akan mengingatmu lagi atau tidak. Jika aku harus menunggumu selama 10 tahun pun, aku tak apa. Karena hatiku sudah memilihmu. Hanya kau, bukan yang lain.” Kyuhyun kembali mengatakan hal – hal itu dengan kedua mata seriusnya. Benar – benar meyakinkan dan lagi – lagi dapat menggetarkan hati Sam Rin Hyo.

“Benarkah? Kau akan menungguku selama itu?” Kyuhyun mengangguk mantap, mengecup kening Rin Hyo lama sebelum menarik gadis itu kedalam pelukannya lebih dalam.

“Ya, asalkan kau tidak terlalu dekat dengan Song Joong Ki.” Rin Hyo menjauhkan tubuhnya seketika. Menatap Kyuhyun tak terima.

“Apa maksudmu? Tidak mungkin aku tidak dekat dengan Joong Ki oppa.”

“YA! aku hanya menyuruhmu tidak terlalu dekat dengan pria itu, mengapa kau harus bereaksi berlebihan huh?!” omel Kyuhyun yang merasa kesal melihat reaksi Sam Rin Hyo.

“Tentu saja, tidak mungkin aku membuat jarak dengan Song Joong Ki oppa. Aku tidak bisa hidup tanpa dia.”

Mwo? Wae?”

“Karena dia adalah malaikat tanpa sayap dalam hidupku.” Cho Kyuhyun membuang napas kasarnya.

“Tch, malaikat tanpa sayap apanya!” cibir pria itu lalu kembali menatap Rin Hyo dengan tatapan mengintimidasi. “Aku tidak suka kau dekat – dekat dengannya. Pria itu menyukaimu!” Rin Hyo mengangguk ringan menjawab ucapan Kyuhyun.

“Aku tahu.” Kedua mata Kyuhyun semakin melebar.

“Kau tahu dan tetap saja mendekatinya. Astaga, Sam Rin Hyo! apa saja yang kau lakukan saat di Belanda? Kau serumah dengan pria yang jelas – jelas menyukaimu. Selama 3 tahun. Tidak mungkin tidak apa – apa disana!” sembur Kyuhyun tanpa menyelipkan jeda disana. Kedua mata Rin Hyo terpejam frustasi meladeni pria yang sangat posesif ini.

“Aku berpelukan dengannya, kadang aku tidak sengaja tertidur dikamarnya, ia juga sering menemaniku menonton film ditengah hari.”

“Sam Rin Hyo.” Geram Kyuhyun tak sudih mendengar apa yang dikatakan Rin Hyo.

“Saat aku merindukanmu, dia selalu ada disana untuk memelukku. Saat aku menangis karena terlalu merindukanmu, aku selalu kekamarnya untuk mengobrol dan kau lah yang menjadi topik utamanya hingga aku ketiduran. Dan saat ia selalu berada disana, saat aku membutuhkan teman untuk menonton film.” Celoteh Rin Hyo seraya memainkan kerah baju Cho Kyuhyun.

Kemarahan Cho Kyuhyun seolah telah hilang begitu saja. Pria itu mengulas senyuman tipisnya, memainkan rambut Rin Hyo lalu kembali menarik dagu gadis itu untuk meraup bibirnya. Hanya sebentar.

“Aku tidak akan pernah menyesal telah memilihmu. Berusaha mengingatmu hingga rasanya seperti hancur, dan menunggumu seberapapun lamanya.” Ujar pria itu tanpa melepas tatapannya pada Sam Rin Hyo.

“Dan aku juga tidak akan menyesal telah menempuh sebagian cobaan dan ujian hingga kau akhirnya kembali mengingatku.” Cho Kyuhyun tersenyum manis. “tapi, Kyu, maaf… aku masih belum—“

“Belum siap. Aku tahu, Hyo. dan aku akan menunggumu. Sampai kapanpun.” Rin Hyo membalas senyuman Kyuhyun, menyeruakkan kepalanya kedalam dada bidang Kyuhyun yang hangat.

Saranghae, Sam Rin Hyo.”

“Aku juga, Cho Kyuhyun.”

***

 

EPILOG

Lee Kikwang dan Shin ji Eun yang tengah menguping didaun pintu apartemen Sam Rin Hyo pagi itu mendesahkan napas kecewa saat mendengar suara adu mulut dari Cho Kyuhyun dan Sam Rin Hyo.

“Sepertinya kita harus memakai rencana B.” Ujar Ji Eun pada Kikwang yang dibalas anggukan kuat.

“Tapi, kau yakin ini berhasil?” tanya Kikwang saat tiba – tiba feeling tidak enak muncul dihatinya. Shin ji Eun mengangguk kuat.

“Sudahlah, kau seperti tidak tahu bagaimana bodohnya Sam Rin Hyo saat berada disituasi genting. Gadis itu gadis yang terlalu kalut dalam segala hal.” Ujar Ji Eun meyakinkan. Dan pada saat itu juga, Cho Kyuhyun tiba – tiba keluar dari pintu apartemen Rin Hyo dengan wajah tegangnya.

“Apa yang—hmph!” Ucapan Kyuhyun terpotong saat sepasang suami istri itu tengah membengkap mulut pria itu dan menyeretnya menuju apartemen mereka yang bersebelahan dengan apartemen Sam Rin Hyo.

Setelah menutup pintu, Baru mereka melepas bengkapannya. “Apa yang kau lakukan?!” bentak Kyuhyun langsung saat kekesalannya semakin bertambah karena ulah dua sahabat anehnya ini.

“Kami ingin membantumu, sebenarnya Rin Hyo sangat merindukanmu. Kami tahu itu. dia hanya belum bisa menerimamu.” Jelas Ji Eun.

“Aku tahu. Lalu bantuan apa yang ingin kalian beri padaku, huh?!” jawab Kyuhyun dengan datar namun sedikit kasar. Lee Kikwang memutar bola matanya malas sebelum menjawab,

“Berpura – pura kecelakaan. Dan ikuti alur yang kubuat.”

END-

Okeeee sumpah yaaa! Ini endingnya pasti absurd bangeeets ._. aneh pasti kaan?

Kalau iya, saya minta maaf yang sebesar – besarnya yeorobeunnn!! *bow sedalem – dalemnya.

 

Mungkin rada gantung juga, yaa? Maaf lagi yaaaa *bow sampe nyium lutut

 

Oke! Next ff genrenya fantasy ^^ mungkin bakal di post beberapa detik setelah saya nge-post ff ini.

Dan dan dan, ini adalah ff terakhir yang endingnya nggak di protect 🙂

Okeeeh! BYEEEEEE!!

82 thoughts on “Fate , Love and Temptation 12 – END

  1. ya seneng bnget happy end dehh 🙂
    sempet kaget juga pas dnget kyuhyun kecelakaan kirain aku bneran ehh ternyata cuma rencana eunji sam kiwang hehee..dan akhir y rin hyo ttp berlabuh pada kyuhyun emng bner2 mereka tuhh pasangan yg hebat y, mereka sma2 mendapatkan cobaan cnta yg sma berat y dan hingga akhir y mereka bisa menemukan kebahagiaan yg sbenarnya..

  2. Hai kaaaaaaa !! Kira aku itu kyuhyun beneran kecelakaan wah aku ketipu — pas rin hyo ngomong ke kyuhyun yg lagi koma itu (ceritanya) wkwk .. aku nangis beneran – ah kak mah wkek makasihudh lanjutin sampe selsaiii semangat lanjutin cerita yg lainnya ^^ ♥

  3. Sebenernya rada ga srek sma endingnya thor 😀
    Kayak hubungan mreka msih gantung, knpa rin hyo ga belajar dri masa lalu, justru dengan menikah dengan kyuhyun ga lebih jelas untuk semuanya… Biar joong ki ga berharep, trus mreka berdua punya status…
    Dan lagi kalau part end akuu saranin konflik itu jangan trllu dibanyakin thor, ini menurutku konfliknya agak ribet di endnya, entah kenapa -_-

    Padahal disini hanya perlu part penyelesaian , ga perlu mreka ribut-ribut lagi, mreka kan dah sma-samaa nunguu, skrg mau nunggu apa lg? Apalagi shbat mreka udh punya anak… Skrng menunggu apa lagi? Ga lelah-lelah menunggu yah

    Kurang adil thor endingnya untuk kyuhyun dan rin hyo
    Rin hyo jangan jual mahal… Tllu lama menunggu itu ga enakk, skrng udh sptunya mreka menikah…
    Krna ini belum ada bahagia…
    Akhir sebuah crita itu adalah sebuah kebahgiaan seberapapun mendapat kesedihan diawal, kalau belum bahagia, brrti belum berakhir, sequel nikah tanpa konflik, sequel penyelesaian ajaa untuk semuanya

    • Maaf ya mengecewakan :” tapi coba kamu ada diposisinya Sam Rin Hyo. uda nungguin selama 2 tahun, kesiksa, dan sekalinya bisa ketemu ditarik ulur sama Kyuhyun sampe puncaknya ia pergi ke Belanda. disana itu ia juga gabisa gitu aja lepas dari bayangan Kyuhyun. sampeee akhrinya, ia takut kalo ia balik ke Kyu bakal ngerasain siksaan batin kek gitu lagii. jadi, bukannya Sam Rin Hyo jual mahal atau apa. tapi disini, dia itu belum siap.

      Makasih uda ngikutin ampe akhirr ^^

  4. komen dari part keberapa tuh aku lupa… aku gabung disini aja yah! Heheh. Btw ibunya cho kyuhyun kenapa jadi tiba2 baik? Hahah trs hyera jg hihhh pergi aja sanahhhgh. Eh tp emg penderita amnesia tuh bisa sembuh hanya karena hal sepele doang ya macem iket rambut sama mic mic itu lah haha. Senenggg sama ceritanya ga maksa romancenya, trs berisi aja gitu berbobot. Alurnya jelas, konfliknya jelas hahah overall like the other stories mah bagusss suka seneng deh bacanya for both authors hehe ditunggu selalu ya lanjutan ff2 dan juga ff2 lainnya. Keep writing and fighting! 😱😨😊😊😊😊

  5. Kmrn aq dah baca,comment q dah masuk blm yah..kasian jg sama sama nunggu akhirnya jd trauma buat rinhyo..gpp semoga ga ad satu pun penghalang lagi buat mereka..semangat thor,aq msh nunggu ff nya yang on going..seru n ga kedua soalnya hehehhe..makasih.

  6. Padahal udah siap mu protes ke author’a pas baca scane kyuhyun kecelakaan ilang ingatan lagi bhkn lebih parah.padahal eh padahal cuma pura2
    Aduh parah kejebak nih.padahal dah nebak ending’a sad..
    Keren bgt ka suka ma kisah cinta mereka yg penuh liku2 tp akhirnya hapy ending..
    Song jong ki mah ma hyera aja..kkkk kasian jong ki oppa

  7. Aaa senengyaa, baru aktif eh udah banyak post-an 😁

    Endingnya manis, walopun rada rada gantung sihh 😁😁

    Wahh, kalo di hitung hitung, berapa lama ya mereka pacaraann ? 😊😊

    • hehe akhirnyaaa komen jugaaa 🙂 jujur kita tungguin looh komennya kakaak 😀 wkwks

      Gantung emangg yaaa :” luamaa banget pacarannya emaang :” hanya terjadi di dunia per-ff-an

      Makasih sudaah jadi readers setiaaaaa :”)

      • Eh ? masa ? senengnya komenku ditungguin ^^
        Iya nih, biasalah kuota abis, wkwkwk 😀

        eh iya, kok espresso gak di lanjutin lg sih ? aku tungguin loh kelanjutannya ^^ tapi apapun itu yg di publish, aku selalu support kalian 🙂

  8. yaaak! daebak *standingapplause*
    kalau diliat dari part pertama sampe part terakhir ff ini bener complicated…
    penantian mereka panjang bangettt, yaampun sedih lucu, terharu, mangkel jadi satu pas baca ff ini:’) gamasalh dah baca 12 part langsung semalem, ceritanya bener bener memuaskan kek serasa baca novel lo aku thor bahkan lebih keren *bow*
    author?sama nasibnya joongki gimana?dia itu bener2 malaikat tnp sayap ya thor baaaiikk bgt kasian gitu ngeliatnya…. bikin joongki bahagia dong thor, jadi bikinin sequel nyaaa jadi after storynya hyokyu + joongki
    oya btw thor aku uda ngirim pesan ke sosmed mu buat minta pwnya espresso tapi gadibales:((
    udah ya kepanjangan deh komentnya keknya wkwkw, terus berkarya ya thor(: izin baca yg lain gomawo uda bikin aku tenggelam dalam ceritamu hahaha

    • wkwkwkwkwkwk Uda pake standing applause segalaaa :”) makasih yaaaaaa ^^ Padahal ffnya nggak seberapa kek giniii :”)
      Sequel yaa? ._. liat ntar aja yaaa gaberani janjiii :”)
      Hehe sama – samaaa ^^ silahkaan ubek – ubek aja nih WP 🙂

  9. Haahaaa…aku udah baca part 12 nya tp blm baca part awal,,
    Kyaknya harus mundur dlu dehh… Baca dlu ahh part 1 nyaa

  10. Ending nya bagus juga kok thor. Lucu. Setidaknya udh ada gmbaran kalo mereka balik lagi. Udh jujur gk lari2 lagi gitu. Tapi kalo mau ngasih selingan juga boleh 😀 misalnya selingan kencan gila sesudah atau sebelum menikah. Yah pokokny yang manis manis romantis tapi lucu gitu. Ya khas mereka gitu lah haha

  11. aku pikir td epilog nya menceritakan hubungan rinhyo kyuhyun selanjutnya ternyata rencana gikwang jieun buat kyu kecelakaan .
    greget jg sih baca ff ini . tp overall keren kok . kada sequelnya ya ^^

  12. wwkwkkwwk somvlakk~.bingung dah mo ngomen apaan. wkwkwkwkwk. Agak absurd endingnya, tapi tetep menurut gw gokill, gilak, and somvlak!. wkwkwkwk. Rasanya belom lama gw tulis gw sebel liat tbc tapi skr gw ngerasa sedih pas liat si’END’ menggantikan si ‘TBC’ #maeninbuluketeknyakyu #eaak #wkwkwkw. Good job buat authornyaa ^^. kkk~ #kecupauthor

  13. yeaaaay
    akhirnya happy endiiing

    aaaaaah boleh minta sequel nya chinguuuuu

    ya ampun aku kira si idiot itu bner2 kecelakaan lagi tapi astagaaaa hahahaha hanya permainan yg dibuat Ji eun dan kikwang
    mantap mantap

    aigooooo pengen baca cerita mereka menikah kkkk

    daebak
    daebak
    daebak
    ceritanya bisa ngubek2 perasaan banget kkk

    fighting chingu ^^

  14. ho’oh thor sebenarnya rada gantung tapi tetep bagus kok walaupun end nya ga klimaks
    klo ada yg ngatain ff ini jelek, suruh buat sendiri aja thor blm tentu dia bisa bikin sampai ber capter2 kyk author

  15. Ada ada aja ya itu Ji Eun sama Kikwang nya 😆
    Tapi boleh deh rencana mereka sukses begitu 😀

    Sempet cemas Joongki sama Rin Hyo nya bakalan more than friends 😦
    TERNYATA NGGAK ❤ YEY! ❤

  16. Yeay, Happy Ending! Tapi, rinhyo belum mengatakan jawabannya. Agak gantung tapi gak papa. Suka banget sama ff ini. Perjuangan cinta mereka diuji banget. Kyuhyun juga so sweet. Keep writing! Karyamu keren

  17. ahh deg”an sih awal denger kyu kecelakaan tp entah kenapa aku ykin itu cm dikerjain soalnya yg ngsh tau jieun … coba yg ngsh tau org lain psti aku prcya *gj .. ok ini endingnya happy sih tp ada yg janggal aja gatau knp .. ok tp ini bgus kok ..

  18. Sempet syok pas tau kyu kecelakaan lagi.
    sumpah tpi pas tau dy b0ongan lega.. Pasang lieun keren punya otak picik bua mancing hyo.haha
    aga kecewa si mereka ga sampe nikah.

  19. akhirnya happy ending..
    Seneng bgt,mereka bisa bersama lagi..
    Ndak nyangka juga kalo kecelakaannya itu scenario kikwang dan ji eun

  20. haha akhirnya bersama juga walaupun si rin hyo belum bisa menerima kyu sepenuhnya. ckck persahabatan yang gila,sampe nyuruh sahabatnya pura” kecelakaan ckck tapi happy ending yeyeye

  21. Hwaaa !! Senangnya 😀 akhirnya happy end 😉 . Walau awal2 baca nya sering nguras air mata. Tpi dak aplah . Onnie aku syok loe saat kyu oppa kecelakaan di tmbah akibat kecelakaan tsbt .eeh tau nya boongan. Kikkwang dg ji eun benar2 hebat rencana mu . Thanks buat kaliann !!! Krna rencana mu bikin mereka bersatu lagi *i love you kyurin*
    Emm tpi kayaknya butuh sekuel dech 😦 . Ceritanya masih agak gantung .

  22. sudah ku duga ini cuma akal akalan mereka aja… yg epilog itu adegan waktu kyu ribut sama rin hyo waktu kyu ke apartemen rin hyo trus berantem sama joong ki kan? jadi idenya itu dari kikwang dan eun ji…

  23. Yeey happy ending 🙂 wlaupun sring rbut pas udh ktemu tpi ska ma couple ini
    q kirain kyuhyun kcelakaan bneran eeh trnyata -_-

    keep writing thor

  24. ceritanya bagus dan mengharukan… tapi bagi aku endingnya kurang memuaskan karna kyuhyun harus nunggu rinhyo lagi… hiks
    tetap semangat author… terus berkarya ya 🙂

Leave a reply to kimeunheeworld Cancel reply