The Bride and The Bridesmaid 4

Author : Tsalza Shabrina
A/N : Hello! Jangan lupa komentar yaa, dan jangan copas, plagiat atau semacamnya!! Jangan jangan jangan jadi silent readers, okee! Happy read!

.

.

“Hei!”

Sam Rin Hyo yang masih sibuk oleh laporan keuangan bulan akhir, menengandahkan kepala saat mendengar suara seorang pria yang begitu familiar tengah memanggilnya. Senyum kecilnya merekah saat menatap pria tampan itu tengah melambaikan sebelah tangan padanya.

“Hai!” balasnya singkat, kemudian kembali menekuni pekerjaan yang sempat sedikit tertunda itu.

“Apa yang membuatmu kesini, Tuan Song?” tanyanya ringan sambil masih betah memeriksa laporannya lagi.

“Ini jam makan siang, sekertaris Sam! Jadi, hentikanlah pekerjaanmu itu.” Ucap Song Joong Ki dengan nada yang dibuat merajuk. Membuat Sam Rin Hyo tertawa geli mendengarnya.

“Ck, kau tidak pantas menggunakan nada yang seperti itu!”

“Ayo makan siang bersama!” titah Joong Ki, mengabaikan ejekan Sam Rin Hyo itu.

“Tidak sekarang, Joong Ki-ya!”

“Tinggalkan dulu pekerjaanmu! Kau harus makan!” Akhirnya Sam Rin Hyo menurunkan kedua tangannya, menatap Song Joong Ki dengan tatapan malasnya.

“Ayolah!” Rin Hyo menghela napasnya berat kemudian mengangguk sekenanya. Jika tidak dituruti, Song Joong Ki bisa saja akan merecokinya disana hingga malam tiba.

“Baiklah, baiklah!”

***

Sam Rin Hyo membuka – buka menu yang tersedia dimeja, menelisik nama – nama makanan yang sudah tidak asing dikedua matanya itu lalu memilih menu makanan yang paling ia suka. Song Joong Ki yang sejak tadi sebenarnya hanya menatapi Sam Rin Hyo saja, akhirnya memesan makanan yang sama dengan pesanan Sam Rin Hyo. Karena ia belum membaca menunya sama sekali.

Joong Ki mengernyit saat mendapati Sam Rin Hyo berkali – kali menatapi layar ponselnya dengan gusar. Baru 5 menit mereka duduk disini, dan gadis itu sudah memeriksa ponselnya selama lebih dari 10 kali.

“Menunggu telepon dari Kyuhyun, hm?” pertanyaan tiba – tiba dari Song Joong Ki itu membuatnya tersentak. Ia menghembuskan napas panjang, kemudian mengangguk lemah.

“Ia tidak pernah menghubungiku. Kami saling menelfon hanya sekali, dan itu aku yang duluan menelfonnya.” Ujar Sam Rin Hyo begitu lemah. Song Joong Ki diam – diam mulai menggertakkan giginya, ia marah. Ia marah pada Cho Kyuhyun yang sudah membuat Sam Rin Hyo bersedih seperti ini. Apalagi ingatannya melayang pada percakapannya dengan nyonya Cho di telepon kemarin malam.

“Yeoboseyo, Nyonya Cho?”

“Aigoo… ini bukan kantor Joong Ki-ah, kau bisa memanggilku imo!”

“Hehe, iya imo. Ada apa malam – malam seperti ini menelfon? Tumben sekali.”

“Begini, 1 bulan lagi Cho Kyuhyun akan menikah dengan Shin Ji Eun dan karena itu, setelah menuntaskan pekerjaan di Jepang sebentar ia akan pulang kembali ke Seoul. Jadi imo mohon, jaga perusahaan dengan baik ya! pamanmu sudah mempercayakan semua padamu. Cho Kyuhyun akan memegang perusahaan di Korea Selatan.”

“…”

“Joong Ki-ya? kau masih disana?”

“Iya imo! Baik, aku mengerti.”

“Baiklah, aku tutup dulu ya!” Kedua tangan Song Joong Ki mengepal dengan sendirinya. Ia dapat merasakan rasa cinta Sam Rin Hyo pada Cho Kyuhyun begitu besar, sangat terlihat dari sorot mata gadis itu saat menatap Cho Kyuhyun. Lalu, bagaimana jika ia tahu tentang pernikahan Cho Kyuhyun yang akan dilangsungkan 1 bulan lagi? apa gadis ini masih bisa baik – baik saja?

“Joong Ki-ya! Ya! Joong Ki-ya!” Song Joong Ki menatap Sam Rin Hyo dengan gerak cepat. Membuat Rin Hyo mengernyitkan dahinya, bingung dengan sikap Song Joong Ki yang begitu aneh.

“Kau tidak apa – apa?” Song Joong Ki masih diam, menatap Sam Rin Hyo dengan tatapan yang tajam dan posesif. Sedangkan Sam Rin Hyo masih menatap pria yang sudah ia anggap sahabat itu dengan aneh.

“Ada apa?” pertanyaan singkat itulah yang terlontar dari bibirnya. Sedikit ketakutan dengan tatapan mata Joong Ki yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.

“Bisakah kau berhenti mencintainya?”

“?”

“Bisakah kau…. Berhenti mencintai Cho Kyuhyun?”

Rahang Sam Rin Hyo mengeras sesaat setelah mendengar pertanyaan ambigu dari Song Joong Ki itu.

“Apa maksudmu, Song Joong Ki?! Tentu saja kau tahu apa jawabannya! Tidak bisa, aku tidak bisa berhenti mencintainya.”

“Walaupun sahabatmu ini memohon dengan sangat padamu?” Sam Rin Hyo mengangguk kuat.

“Walaupun kau memohon, aku tidak mampu untuk berhenti.”

“Walaupun… sahabatmu ini… mencintaimu? Kau masih tidak bisa berhenti?” Dahi Sam Rin Hyo mengernyit mendengar pertanyaan Song Joong Ki. Ia pun tidak dapat membedakan apakah itu pertanyaan ataukah pernyataan. Yang ia tahu kini, tatapan Song Joong Ki yang begitu tulus saat mengatakan hal itu. Kedua kelopak matanya mengerjap beberapa kali, bingung dengan situasi yang dihadapinya. Song Joong Ki mencintainya? Apa pria itu sedang membual?

***

Sam Rin Hyo menunggu kedatangan atasannya itu didepan pintu departure, ia sudah membawa beberapa berkas yang harus segera diperiksa oleh Cho Kyuhyun. Ia tidak sendiri, ada seorang sopir perusahaan yang setia berdiri dibelakangnya. Senyumnya merekah begitu lebar saat melihat pria yang sangat ia rindukan itu keluar dari pintu departure. Tangan kanannya ia angkat tinggi – tinggi, melambai – lambai kuat agar pria itu dapat melihatnya. Senyuman pria itu juga merekah lebar ketika kedua pasang mata mereka bertemu, dengan langkah pelan namun terlihat sedikit tergesa pria itu menghampiri Sam Rin Hyo. Pria itu adalah Cho Kyuhyun, tentu saja.

Sopir itu sudah membungkukkan badannya pada Cho Kyuhyun yang sibuk merengkuh Sam Rin Hyo kedalam pelukannya. Pria itu tak bisa munafik, ia sangat sangat sangat merindukan gadis ini. Namun ada sesuatu yang aneh saat ia memeluk gadis ini, mengapa rasanya tidak sehangat waktu itu?

***

Cho Kyuhyun tidak berniat menlunturkan senyuman yang selalu terpantri dibibirnya. Seperti dugaannya, bertemu dengan Sam Rin Hyo membuatnya melupakan semua masalah yang menderanya. Entah mengapa, Sam Rin Hyo selalu membuatnya tersenyum dan tertawa.

“Kau terlihat menjijikan jika tersenyum seperti itu, Tuan Cho!” umpat Sam Rin Hyo seraya mendesis kesal. Mereka kini sedang berada di kantin kantor, sekedar untuk makan siang bersama.

“Tapi kau suka, kan?”

“Ck, sialnya memang iya!” Cho Kyuhyun terkekeh mendengar jawaban Sam Rin Hyo yang terdengar seperti sedang memaki seseorang. Padahal sudah jelas – jelas itu sebuah pujian untuknya.

“Ah iya, bagaimana keadaan ayah?” tanya Sam Rin Hyo dengan kedua mata membesar, menandakan jika ia sedang begitu penasaran dengan topic pembicaraan yang diangkatnya.

“Ia sudah siuman, tapi masih membutuhkan perawatan dirumah.”

“Ah, begitu ya. Mungkin karena itu kau jadi jarang menelfonku.” Ujar Sam Rin Hyo seraya tersenyum tipis. Cho Kyuhyun menatap Rin Hyo dalam kemudian tersenyum kecil sebagai balasannya. Ia bingung harus menjawab yang bagaimana.

Drrt Drrt

Sam Rin Hyo merogoh saku blazernya, mengambil ponselnya yang bergetar, kemudian tersenyum girang saat melihat nama seseorang yang tercantum di layar ponselnya.

“Siapa?” tanya Cho Kyuhyun penasaran, karena perubahan raut wajah Sam Rin Hyo yang begitu signifikan saat membaca nama kontak yang tertera dilayar ponselnya.

“Sepupuku.” Singkatnya kemudian segera mengangkat telepon dari sepupu kesayangannya itu. “yeoboseyo?”

“Sam Rin Hyo!! Kau kapan pulang, huh?”

“Aku juga tidak tahu, eonnie. Mungkin jika atasanku kembali ke Seoul aku juga akan pulang.” Ujar Rin Hyo seraya menatap Kyuhyun yang juga tengah menatapnya dengan segaris senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.

“Atasanmu atau kekasihmu, huh?! Bilang pada atas—ah, maksudku kekasihmu itu! Bawa sepupuku ini kembali ke Seoul Karena kakak sepupunya akan menikah satu bulan lagi!” kedua mata Rin Hyo membulat saat mendengar ucapan sepupunya itu.

“Apa?! Satu bulan lagi? ma—maksudmu… kau akan menikah satu bulan lagi dengan pria yang sering kau ceritakan itu, eonnie?”

“Mm. jadi cepatlah pulang, adikku… kau harus menjadi pengantar pengantinnya!!”

“Hahaha… tentu saja! aku yang harus menjadi bridesmaid-mu! Em, eonnie! Kau tidak ingin berbicara dengan kekasihku, huh? Dia sedang bersamaku sekarang.” Dahi Kyuhyun mengernyit saat mendengar ucapan Sam Rin Hyo ditambah dengan tatapan jahil Rin Hyo yang ditujukan padanya.

“Ah iya! Aku harus memarahinya karena selalu membuatmu terbebani!”

Sam Rin Hyo menyerahkan ponsel itu pada Cho Kyuhyun. Sedangkan pria itu menggeleng – geleng malas, hingga akhirnya Sam Rin Hyo melototkan kedua matanya seraya menipiskan bibirnya. Menyuruh Kyuhyun untuk segera mengambil ponsel itu. Cho Kyuhyun menghela napas pelan kemudian mengambil ponsel itu dengan lemas.

“Ehem.. yeoboseyo?”

“…” Cho Kyuhyun mengernyit saat tak ada sahutan apapun yang terdengar dari sana.

“Yeoboseyo? Cho Kyuhyun imnida.” Ucapnya lagi. namun perlu menunggu waktu lama untuk mendengar jawaban dari gadis yang menjadi sepupu Sam Rin Hyo itu.

“Nde, Shin Ji Eun imnida.” Suara ini. Cho Kyuhyun melebarkan kedua matanya, jantungnya terasa berhenti berdetak, Shin Ji Eun? Apa benar ini Shin Ji Eunnya? Ingin sekali ia melontarkan pertanyaan itu pada gadis ini, namun ia urungkan saat ia melihat wajah bingung Sam Rin Hyo. Ya Tuhan… jangan bilang jika Sam Rin Hyo adalah sepupu Shin Ji Eun?

“Cho Kyuhyun imnida.” Ulang Kyuhyun dengan suara yang terdengar begitu aneh. Membuat kerutan didahi Sam Rin Hyo semakin terlihat jelas.

“Eo! kau kekasih Sam Rin Hyo, kan? adik sepupuku itu terkadang seperti anak kecil. Jadi, tolong jaga dia baik – baik.”

PIP

Sambungan telepon itu terputus seketika. Rahang Cho Kyuhyun mengeras, ponsel itu masih berada digenggamannya dan masih menempel di telinganya dengan sempurna. Tidak, ini tidak mungkin. Berkali – kali ia teriakan kata itu didalam hati, namun tetap saja faktanya, ini benar – benar terjadi.

“Ada apa? Eonnie-ku memarahimu, ya? dia memang seperti itu. Mana ponselnya! Biar aku bicara padanya.” Ucap Rin Hyo yang masih belum bisa membaca keadaan.

“Dia sudah mematikan teleponnya.” Ucap Kyuhyun datar seraya menaruh telepon itu diatas meja.

“Rin Hyo-ah, kau makanlah dulu! Aku ingin ke toilet.”

***

Seoul.

Shin Ji Eun menurunkan kedua tangannya lemas, air mata yang sudah ia tahan sejak ia mendengar suara itu tumpah seketika. Sekarang ia tahu, ia sadar, semuanya kini sudah jelas. Perubahan Cho Kyuhyun, feeling buruknya selama pria itu berada di Jepang. Semua sudah jelas, karena pria itu telah menjalin hubungan dengan sepupunya sendiri. Sam Rin Hyo.

Ia menggigit bibir bawahnya kuat, meremas seprai kamar tidurnya dengan harapan dapat mengenyahkan rasa sakit hatinya itu. Namun, semuanya sia – sia. Hatinya tidak bisa menerima semua itu.

Drrt Drrt

Tanpa menatap siapa yang menelpon ia langsung mengangkat telepon itu, kebiasaannya. “yeoboseyo?”

“… Ji Eun-ah!” Tubuhnya kaku saat mendengar suara itu memanggilnya dengan nada yang penuh dengan penyesalan. Cho Kyuhyun, berhentilah berpura – pura seperti ini! teriaknya dalam hati.

“…”

“Aku tahu sekarang kau berpikiran yang tidak – tidak tentangku, kan?”

“…”

“Tolong dengarkan aku! Kau salah paham, sayang! Aku mencintaimu… sangat mencintaimu! Satu bulan lagi kita akan menikah, kan? jadi kumohon jangan berpikiran negative. Cukup percaya jika aku sangat mencintaimu. Aku mohon…” racauan Cho Kyuhyun benar – benar membuat ia muak dan sesak. Ia ingin mempercayai apapun yang dikatakan Cho Kyuhyun, tapi tidak bisa. Sekali pun ia percaya, ia tidak bisa merebut cinta pertama Sam Rin Hyo begitu saja. Bagaimana jika Sam Rin Hyo membencinya? Apa yang harus ia lakukan?

“Salah paham? Kau bilang itu hanyalah sebuah kesalah pahaman?” desis Shin Ji Eun sinis.

“Ji Eun-ah!”

“Persetan dengan itu semua, Kyu! Aku mohon kau jangan menghubungiku hingga aku benar – benar dapat berpikir dengan jernih.” Dengan tangan gemetar Shin Ji Eun menutup telepon, membanting ponsel itu kelantai dan menangis sejadi – jadinya. Namun, ia sadar jika ia sedang berada di kediaman keluarga Cho. Jadi, yang bisa ia lakukan saat ini adalah menangis dalam diam.

***

Jepang.

Sam Rin Hyo tak berniat menyentuh makanannya sama sekali. Berkali – kali ia mencoba menghubungi Shin Ji Eun untuk sekedar menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi. Namun gadis itu tak kunjung menjawab teleponnya. Gelagat aneh Cho Kyuhyun dan wajah pucat pria itu saat mengangkat telepon dari Shin Ji Eun membuat ia begitu ingin tahu dengan keadaan ini. Ia hanya memandangi makanannya yang mulai dingin dengan kosong. Otaknya berpikir keras, namun tetap saja ia tidak bisa menemukan jawaban yang tepat.

Drrt Drrt

From : Cho Kyuhyun Maaf aku tidak bisa menemanimu makan, tiba – tiba aku tidak enak badan. Aku pulang dulu, maafkan aku.

Sam Rin Hyo membaca pesan itu dengan perasaan yang semakin bertanya – tanya. Ia menaruh ponselnya itu diatas meja dengan gerakan kaku, menyandarkan diri di senderan kursi dengan lemas.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

***

Hari – hari selanjutnya, Cho Kyuhyun semakin menjaga jarak dari Sam Rin Hyo. Pria itu jarang sekali mengajaknya berbicara, selain tentang pekerjaan. Sam Rin Hyo benar – benar bingung dengan perubahan Cho Kyuhyun yang begitu signifikan padanya. Namun, setiap ia ingin menanyakan hal ini pada Kyuhyun.
Pria itu selalu mempunyai cara untuk menghindarinya. Bahkan dihari libur seperti ini, Cho Kyuhyun tidak menghubunginya sama sekali. Apalagi datang kerumahnya. Tidak seperti biasanya, dulu Cho Kyuhyun selalu datang kerumahnya untuk sekedar tidur dipangkuannya atau mendengar celotehan panjangnya tentang kejadian yang tidak Kyuhyun tahu. Namun sekarang, pria itu tidak ada.Cho Kyuhyun seperti bukan Cho Kyuhyun.

Sam Rin Hyo berpegangan pada pembatas balkon, menatapi langit malam yang tidak menunjukkan taburan bintangnya sama sekali. Ia tersenyum miris menatap hamparan langit yang begitu gelap itu.

Langit itu sama kosongnya dengan hatinya.

Ia menoleh kebalkon sampingnya, sedikit berjengit saat menemukan Song Joong Ki tengah berdiri disana seraya menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Sejak kejadian di restoran itu, mereka memang sempat renggang. Apalagi esoknya Cho Kyuhyun datang ke Jepang.

Pria itu tersenyum kecil, mengangkat sebelah tangannya seperti biasa kemudian sekedar berkata “Hai!” seperti biasanya. Sam Rin Hyo pun membalasnya serupa.

“Kau ada masalah?” tanya Song Joong Ki pelan, Sam Rin Hyo memeluk dirinya sendiri kemudian menengadahkan wajahnya keatas langit. Entah mengapa, mala mini lebih dingin dari biasanya.

“Menurutmu? Bukankah kau lebih mengenalku, Tuan Song?” tanya Sam Rin Hyo dengan menyelipkan nada bercanda disana. Namun, tidak dapat menutupi gelagat Sam Rin Hyo yang sangat kentara jika ia sedang begitu rapuh dan kebingungan. Song Joong Ki menatapi Sam Rin Hyo sejenak, kemudian melakukan hal serupa dengan Sam Rin Hyo.

“Kau bisa bertanya padaku, mungkin aku bisa membantu.” Tawar Song Joong Ki. Membuat Sam Rin Hyo dengan cepat menatap kearahnya. Gadis itu menatap Joong Ki seraya menimang – nimang untuk menanyakan hal ini atau tidak. Belum sempat ia membuat keputusan, getaran ponsel yang begitu terasa disaku cardigannya membuat ia segera mengambil ponsel itu.

“Moshi-moshi?”

“Ah nona, apa kau teman tuan… Cho Kyuhyun? Tuan ini sedang mabuk berat di klab. Dan mengamuk tidak jelas.” Ucap seorang pria dengan bahasa dan aksen Jepang yang begitu jelas.

“Apa? Baiklah tuan… aku akan kesana. Tolong kirimkan padaku alamatnya!” Sam Rin Hyo memutuskan sambungan teleponnya kemudian menatap Song Joong Ki penuh harap. Sedangkan yang ditatap hanya mengernyitkan dahinya, seolah meminta penjelasan.

“Cho Kyuhyun sedang mabuk berat. Kau bisa membantuku?”

***

Song Joong Ki menidurkan Cho Kyuhyun di atas ranjang, setelah membopongnya. Sedangkan Sam Rin Hyo sibuk membuka sepatu Cho Kyuhyun dan kaus kaki pria itu, agar lebih nyaman saat tertidur. Joong Ki menatap Sam Rin Hyo dengan nanar. Gadis itu dengan lihainya menata sepatu Cho Kyuhyun dirak sepatu yang bahkan sudah Rin Hyo hapal diluar kepala. Gadis itu lebih pantas dipanggil istri Cho Kyuhyun dari pada kekasih simpanan Cho Kyuhyun, disaat yang seperti ini.

Sam Rin Hyo berjalan lagi menuju Cho Kyuhyun. Melepas dasi dan jas pria itu dengan telaten, bahkan saking sibuknya ia melupakan keberadaan Song Joong Ki disana.

“Maafkan aku, Hyo!” gumaman Cho Kyuhyun yang tengah tertidur itu membuat gerakan Sam Rin Hyo terhenti. Gadis itu menatap Kyuhyun dengan mata yang memincing tajam.

“Maaf.”

Rin Hyo terperangah saat menatap buliran air mata keluar dari kedua mata Cho Kyuhyun. Sam Rin Hyo memasukkan dasi Kyuhyun kedalam laci khusus dasi, tentunya setelah melipat rapi dasi itu. Hatinya bertanya – tanya, apa sebenarnya yang sedang terjadi?

“Kau… tidak ingin menanyakan apapun padaku, Hyo?” pertanyaan Song Joong Ki itu mengagetkannya. Ia merutuki diri sendiri karena baru sadar jika sejak tadi Song Joong Ki berdiri disana, dan memperhatikannya. Sam Rin Hyo berjalan mendekati Joong Ki menatap pria itu dengan pandangan penuh tanya.

“Apa… jika aku mengetahuinya, aku akan baik – baik saja?” tanya Rin Hyo dengan penuh harap. Song Joong Ki mengerjap pelan, raut wajahnya tak terbaca sama sekali. Datar dan dingin.

“…” diamnya Song Joong Ki membuat perasaan Rin Hyo begitu tidak enak. Mengapa diam saja Joong Ki-ya? jawab iya! Aku mohon jawab iya. Doa yang selalu ia lantunkan dihatinya itu sia – sia. Karena pria itu tetap saja bungkam.

“Ataukah… akan menyakitkan?” kini suara Sam Rin Hyo terdengar begitu ragu.

“…Mungkin.” Joong Ki menatap Sam Rin Hyo dalam. Sedangkan, jantung Rin Hyo rasanya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Berdegup dengan sangat kencang hingga rasanya ingin keluar.

“Kau ingin mengetahuinya?” Cukup lama terdiam, akhirnya Sam Rin Hyo mengangguk pelan.

“Aku ingin tahu semuanya.” Ia menghela napas berat sebelum melanjutkan, “Tapi, tidak darimu.”

***

Sam Rin Hyo menggigiti jemarinya gusar. Ia masih duduk dikursi kerjanya dengan membawa sebuah kotak bekal yang sudah ia siapkan pagi – pagi tadi untuk Cho Kyuhyun. Entah sudah yang keberapa kalinya gadis itu menghembuskan napas gelisahnya.

Sebenarnya, hal ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Karena, yang perlu ia lakukan hanyalah masuk kedalam, memberikan bekal, sedikit berbasa – basi, kemudian menanyakan inti dari permasalahan. Semuanya terasa begitu teratur diotaknya namun, mengingat bagaimana renggangnya hubungan mereka saat ini. Ia sangat canggung untuk sekedar mengetok pintu ruangan Cho Kyuhyun. Sam Rin Hyo menggelengkan kepalanya kuat.

“Tidak! Ini semua harus diselesaikan saat ini juga! Harus!” yakinnya pada diri sendiri. Namun, baru saja ia hendak berdiri. Tiba – tiba Song Joong Ki muncul dari arah berlawanan, langkahnya begitu lebar dan sorot matanya begitu tajam. Pria itu memasuki ruangan Cho Kyuhyun dengan gerakan kasar dan menutup pintu itu dengan hempasan kuat.

“Ada apa lagi ini?” gumamnya sebelum ia berlari kecil mendekati pintu itu. Mencoba mendengarkan apa yang bisa ia dengarkan.

***

“Kau brengsek, Cho Kyuhyun!!” Umpatan itu terdengar begitu memekakkan telinga. Karena, Song Joong Ki meneriakannya begitu keras. Cho Kyuhyun yang tengah duduk dikursi kebesarannya itu menatap Joong Ki dengan pandangan tidak suka.

“Ini dikantor, Tuan Song. Jaga bicaramu!” Joong Ki tersenyum miring mendengar ucapan tegas seorang Cho Kyuhyun yang terdengar memuakkan itu.

“Aku tidak peduli! Yang aku pedulikan sekarang, adalah Sam Rin Hyo.” Ucap Joong Ki dengan sorotan mata tajam yang seakan menguliti Cho Kyuhyun.

“Bukankah kau sudah menerima surat pembatalan pernikahan dari Shin Ji Eun? Mengapa tidak kau tanda tangani saja, huh?! Bukankah saat itu, kau sudah berjanji tidak akan menyakiti Sam Rin Hyo?! Lalu mengapa kau malah membuang surat itu, dan memilih Shin Ji Eun?!!” Cho Kyuhyun memejamkan kedua matanya, melepaskan desahan berat dari bibirnya.

“Song Joong Ki, aku tahu kau menyukainya. Aku tahu kau menyukai Sam Rin Hyo, jadi jangan berpura – pura membelanya dihadapanku kalau sebenarnya hatimu sangat senang sekarang.”

“Aku memang menyukainya—ah tidak, aku sudah mencintainya. Namun, aku tahu ia sangat mencintaimu. Aku hanya ingin kau membahagiakannya, bukankah waktu itu kau bilang jika kau juga mencintainya? Dan tidak akan pernah melepaskannya, huh?” Cho Kyuhyun beranjak dari kursinya, berjalan pelan mendekati Song Joong Ki. Pria itu sebenarnya juga sangat rapuh sekarang, dihadapkan dengan 2 pilihan yang sangat sulit untuk diputuskan. Dan akhirnya, ia lebih memilih Shin Ji Eun. Tentu bukan hanya karena perasaan bersalah, ia bukanlah pria bodoh yang menikahi wanita hanya karena sebuah perasaan bersalah. Ada sesuatu yang membuat ia memilih gadis itu, sesuatu yang tidak Sam Rin Hyo punyai.

“Cinta adalah pilihan. Dan aku sudah memutuskan pilihanku, Shin Ji Eun. Aku sekarang sadar, jika satu – satunya gadis yang kucintai adalah Shin Ji Eun. Mengapa aku pernah mencintai Sam Rin Hyo? Aku punya alasan sekarang, karena ia seperti Shin Ji Eun. Banyak kemiripan yang kutemui dari dalam diri Sam Rin Hyo. Maka dari itu, aku—“

BUG

“Berhenti berkata omong kosong, Cho Kyuhyun!” bentak Song Joong Ki setelah melayangkan pukulan pertamanya pada Cho Kyuhyun. Sedangkan yang dipukul masih diam, ia sadar ia adalah pria brengsek yang dengan teganya mempermainkan perasaan 2 wanita. Ia sadar akan hal itu.

BUG

“Mengapa kau baru menyadarinya sekarang, huh?! Brengsek kau!!” pelipis Cho Kyuhyun sudah mulai sedikit robek, namun pria itu tetap diam. Ia merasa pantas diperlakukan seperti ini. Song Joong Ki menghembuskan napas kasarnya, merasa sangat sia – sia berbicara dengan Cho Kyuhyun disini.

“Terserah kau ingin melakukan apa Cho Kyuhyun! Yang dapat kusimpulkan sekarang adalah… kau pria brengsek yang berhati iblis.” Ucap Song Joong Ki kemudian keluar dari ruangan itu. Langkah Joong Ki terhenti saat ia membuka pintu ruangan Cho Kyuhyun, seorang gadis tengah berdiri kaku disana seraya membawa sebuah kotak bekal dengan begitu erat. Tubuhnya terlihat gemetar, kedua matanya sudah berkaca – kaca dan memandang kosong kearah yang tidak jelas.

“Hyo!” panggilan Joong Ki itu membuat Sam Rin Hyo tanpa sadar melepaskan eratannya pada kotak bekal itu. Pandangannya terlihat sangat tidak fokus, ia menatap Song Joong Ki sejenak kemudian menatap Cho Kyuhyun. Rahang pria itu mengeras saat melihat kedua mata Sam Rin Hyo yang berkaca – kaca.

Sam Rin Hyo segera menunduk, saat air matanya mulai jatuh. Mengambil kotak bekalnya kemudian berbalik meninggalkan tempat itu. Song Joong Ki menatap punggung Sam Rin Hyo dengan begitu nanar, ia tidak suka melihat gadis yang ia cintai terlihat begitu menyedihkan seperti itu. Dengan langkah cepat ia mengekori langkah Sam Rin Hyo sebisa mungkin. Sedangkan Sam Rin Hyo terus berjalan dengan tempo yang begitu cepat, ia memasuki pintu yang menuju tangga darurat kemudian menutupnya dengan gerakan lemah.

Tubuhnya terduduk disalah satu anak tangga disana, ia menangis tanpa mengatakan apa – apa. Bahkan tubuhnya tidak bergerak sedikit pun, berbeda dengan air matanya yang meluncur secara berturut – turut. Bagaimana bisa selama ini, ia menjalin hubungan dengan kekasih kakak sepupunya sendiri? ia merasa seperti seorang gadis yang merebut calon suami orang. Ia hina, sangat hina. Suara decitan pintu tidak membuatnya menoleh sama sekali. Tubuhnya terasa begitu kaku untuk digerakkan, ia terkejut dan begitu terguncang.

“Hyo!” suara itu lagi. Suara pria yang selalu ada disaat ia benar – benar sedang butuh seseorang. Song Joong Ki.

“Pada akhirnya, aku mengetahui ini semua dari dirimu.” Lirih Sam Rin Hyo. Song Joong Ki berjalan pelan mendekatinya, duduk disamping gadis itu kemudian menarik Sam Rin Hyo kedalam pelukan hangatnya.

“Jangan menangis.” 2 kata itu semakin membuat Sam Rin Hyo terisak, ia mengeratkan pelukan Song Joong Ki. Ia sangat butuh pegangan saat ini. Ia sangat membutuhkan Song Joong Ki sekarang.

.

.

TBC~

66 thoughts on “The Bride and The Bridesmaid 4

  1. Eonni ato authornim nie manggil nya , cho kyu sama ji eun udah nikah apa belum tu , ko ada surat cerai ya , o ya eonni ato authornim rin hyo sma kyu ajja #hehe maksa author nya , maaf klo komen nya kya gni

    • Terserah deh mau manggil apa, hehe. Oh iya, itu maksudnya surat pembatalan pernikahan, makasih yaa koreksinyaa 🙂
      Stay tune aja yaa di part selanjutnyaa :p hihi.

      -Shin Ji Eun-

  2. Wow semakin tegang ajaa baca nya, serasa lg ntn tivi 🙂
    Kasian mereka nya, yang dipilih kyuhyun siapa nihh,,
    Mungkinkah ji eun..kayaknya sih iya,
    Hadoh dr pada penasaran sndri lgsg bca part slanjutnya dahh
    Lanjuttt 🙂

  3. ooii ini semakin rusuh ya..
    Joongki sepupu kyuhyun suka sama rin hyo yg sepupunya ji

    makin ruwet dan bikin heboh hahaha

  4. Ya ampung abang Joong Ki betapa gentle nya dirimu 😀
    Keren bener dehh kalau jadi Sam udah lupa kalau habis heart break gegara joong ki 😆
    seriusan kyu nya kurang ajar banget.. enteng bener ngomongnya 😦

  5. Eishhh kyuhyun kenapa nyebelin banget deh –” emang apa yang ngga dipunyain sama rinhyo??
    Tuhkan rinhyonya jadi sedih banget, jadi calon perusak calon rumah tangga orang hihihi

  6. entah apa yang harus ku katakan . aku sampe kesel banget sama kyuhyun. wooaaaa aku semakin tidak mengerti joong ki yaa kau harus tetap tersenyum . ceritanya bikin hati berdegup kesel aja bawaanya hehehe part ini kerenlah hehehe

  7. ckck kyuhyun bnr” ktrlaluan.. hahhh tarik napas dlu jd ikut emosi kya joongki.. udh rin hyo ma joongki dy baik bngt

  8. akhirnya kyuhyun lebih memilih ji eun..
    Ya ampun ndak bisa bayangin rasa sakit hatinya rin hyo yg merasa dibohongi, dan rasa bersalahnya tlah merebut calon suami kakak sepupunya

  9. and finally kyuhyun terjebak sama perasaanya sendiri,salah sendiri ngga puas sama satu cewek ishh,ya tuhan kasihan banget ji eun,berilah ketabahan dan kekuatan pada ji eun,ya ampun kasi karma lah tu si cho kyuhyun ituu,biar dia sadar dari awal perbuatannya itu ngga patut.

  10. Akhirnya kebenaran terungkap!
    Hayoo cho, mau gimana skrg?
    Dua-duanya udah disakitin..
    Aduhh, bener-bener gak tega liat rinhyo begitu..
    Rasanya pengen bejek-bejek kyu saking keselnya..

  11. ya ampuuunnn… kyu beber bener tuh orang tega banget sih… jadi rin hyo cuma pelampiasan aja dari rasa rindu kyuhyun sama ji eun…. ga tau harus mihak siapa nih dua duanya sama sama tersakiti…

  12. Yanusah lah yaa rin hyo sama song koong ki aja..
    kyuhyun mah gitu 😥
    Sakit banget baca part yg ini.. feel nya.. huaaa 😥 jadi ikut nangis kan.. gak biaa bayangin gimana rasanya jadi dua wanita itu.. 😥
    Kyuhyun pantas menderita eonni.. wkwkkw 😀

Leave a reply to samshinfiction Cancel reply