CONTRAST 12

CONTRAST 12 –END

 cntrs

Author : Tsalza Shabrina

Happy read ^^

 

Satu hal yang sangat didambakan oleh setiap manusia,

Kebahagiaan.

***

Six years later.

Busan.

 

            Sam Rin Hyo menggosok – gosokkan seutas kain basah diatas lantai kayu ruang tengah rumah ibunya dengan penuh semangat. Sam Jung Ah yang tengah menonton televisi itu sudah berkali – kali menyuruh Sam Rin Hyo untuk menghentikkan aktivitasnya karena variety show kesukaan mereka sedang disiarkan. Namun gadis keras kepala itu tetap kekeuh dengan apa yang ia lakukan, tak mengindahkan ucapan ibunya.

“Selesai!” seru Rin Hyo seraya tersenyum puas dengan hasil kerjanya. Ia menaruh kain basah itu didalam ember yang berada di kamar mandi, lalu dengan berjingkat – jingkat ia kembali menemani ibunya menonton acara yang sangat terkenal karena kekocakannya. Running man.

“Ck, mengapa Kim Jong Kook selalu begitu kasar? Aku benar – benar tidak menyukainya.” Gerutu ibunya yang hanya dibalas kekehan oleh Rin Hyo.

“Lalu siapa yang ibu sukai? Yoo Jae Suk?”

“Tentu saja.” Jawab ibunya kemudian kembali masuk kedalam acara itu. Tak menyadari Sam Rin Hyo yang sudah tersenyum penuh kearah ibunya.

TOK TOK TOK

 

            “SILYEHAMNIDA!! SURAT DATANG!!” Suara teriakan seorang pria dari luar pagar rumah kecilnya itu membuat tubuh Rin Hyo dan ibunya sedikit tersentak terkejut. “Aku saja yang membukanya.” Ujar Rin Hyo lalu segera beranjak dari tempat duduknya, berlari kecil menuju halaman sempit rumahnya lalu membuka pagar yang tingginya tak setinggi dirinya. Rumah ini begitu sederhana, namun sangat tenang untuk Sam Rin Hyo.

Gamsahamnida.” Ujar Sam Rin Hyo sopan seraya membungkukkan sedikit tubuhnya. Dengan berjalan pelan menuju pintu rumahnya ia menelisik satu per satu tumpukan surat yang berada ditangannya. Raut wajahnya berubah dingin saat menatap satu amplop yang begitu familiar dikedua matanya itu diperuntukkan untuknya. Tertulis disana, untuk Jaksa Sam Rin Hyo.

“Mereka mengirimimu surat lagi?” tanya ibunya yang tiba – tiba sudah berada dihadapannya. Sam Rin Hyo menatap ibunya, mengulas senyuman tipisnya sedikit seraya mengangguk pelan. Rin Hyo membuka amplop yang berlogo NIS itu lalu mulai membacanya. Isinya masih sama dengan yang ia terima bulan lalu, surat permohonan dari NIS untuk meminta Sam Rin Hyo kembali bekerja disana dan mencabut surat pengunduran diri yang sudah ia ajukan.

“Ini sudah lebih dari dua tahun mereka memintamu untuk kembali setiap bulannya.” Lanjut Sam Jung Ah seraya menatap putrinya sendu. “Jika kau ingin kembali, kembalilah. Ibu tidak apa – apa jika kau kembali menjadi jaksa lagi.”

Sam Rin Hyo mengulas senyuman terbaiknya lalu menggeleng kuat. “Anio , eomma. Aku lebih bahagia seperti ini. Bagaimana bisa aku kemabali bekerja ditempat yang sudah membuatku mengambil kebahagiaan saudaraku sendiri, huh?”

“Rin Hyo-ah!” lirih ibunya saat Sam Rin Hyo kembali mengungkit masalah itu. “Ketahuilah, bukan kau yang mengambil kebahagiaannya. Itu terjadi diluar kendalimu. Jangan menyalahkan diri sendiri!” Sam Rin Hyo tertawa kecut mendengar ucapan menenangkan ibunya yang sudah sering ia dengar itu.

“Ini mutlak salahku, eomma. Aku yang membuat Jung Hee hidup disituasi seperti itu. aku juga yang membuat Jung Hee begitu menderita sekarang.” Ujar Rin Hyo tenang tanpa melunturkan senyumannya. Sam Jung Ah menghela napas berat,  sudah tak tahu lagi harus bagaimana berbicara dengan putrinya bahwa ini semua bukan kesalahannya.

“Besok kita pindah ke Seoul.”

Mwo? Wae?”

“Kau tidak berniat untuk mencampakkan Cho Kyuhyun, kan? Ini sudah terhitung 3 bulan kau tidak menemuinya sejak ia melamarmu.” Wajah Rin Hyo menegang saat mendengar nama itu disebut oleh ibunya. Cho Kyuhyun? Ia begitu merindukan pria itu.

“Aku—“

“Mengapa kau malah menghindarinya saat ia melamarmu, huh? Kau tidak ingin menikah dengannya? Kau tidak mencintainya?”

Ania! Aku sangat mencintainya. Tapi, hanya saja… aku…” Rin Hyo membuang napasnya panjang lalu kembali berucap, “Kurasa aku sudah tidak pantas bahagia. Aku merasa seperti orang jahat yang tertawa dibawah penderitaan saudariku sendiri jika menerima lamaran Cho Kyuhyun.” Sam Jung Ah memejamkan kedua matanya frustasi. Entah apa yang salah dengan mental Rin Hyo. setelah penangkapan Dark Pearl, Rin Hyo berubah menjadi gadis yang selalu merasa bersalah pada Sam jung Hee yang sudah dijebloskan ke penjara. Gadis itu mengundurkan diri dari pekerjaan yang sangat dicintainya, meninggalkan apartemennya, bahkan meninggalkan kekasih yang sudah melamarnya. Mainset gadis itu seperti sudah terprogram, bahwa ia tidak boleh bahagia.

            “Aku tidak ingin alasanmu. Besok kita harus pindah ke Seoul!”

***

Seoul.

“Lantai 10? Atap? Ruang bawah tanah? Apa sudah semua?”

Pria berwajah malaikat itu berucap tepat didepan HT-nya, ia adalah seseorang yang memimpin jalannya penyergapan kali ini. Kini, mereka tengah mencari pelaku pembunuhan pada seorang wanita di salah satu apartemen didaerah Cheondamdong 1 minggu yang lalu. Dan setelah melakukan beberapa penyelidikan, mereka menemukan identitas pelaku dan alamatnya, pihak NIS segera melakukan penyergapan di sebuah gedung apartemen didaerah Ilsan. Tempat terduga pelaku tersebut.

Semua tempat sudah diperiksa. Hanya tinggal ruang bawah tanah.

Suara seorang pria yang diiringi suara gemeresak itu terdengar setelah beberapa detik ia selesai berkata.

“Periksa diseluruh tempat! Aku masih curiga dengan ruangan ini.”

Pria itu memang sejak tadi masih singgah dikamar terduga pelaku. Semua anggota tim-nya dan beberapa aparat kepolisian sudah menelusuri segala penjuru gedung apartemen ini. Namun ia, masih terdiam menatapi interior kamar yang terlihat damai ini dengan perasaan penuh dengan kecurigaan.

Ia mendekati sebuah rak kecil yang diatasnya terdapat foto seorang wanita yang tengah menggendong bayi. Ia menatapi foto itu sebentar, lalu beralih pada dinding berwallpaper putih yang mengelilingi kamar sempit ini.

Ia mulai mengetuk-ketukkan kepalan tangannya pada dinding. Mendengar suara ketukannya dengan jelas, apa itu suara beton? Suara besi? Triplek? Atau memang batu bata? Itulah yang ingin ia perjelas.

Suara gemeresak yang terdengar dari HT-nya membuat gerakannya yang hendak mengetuk satu titik yang berada disamping lemari baju itu terhenti.

Ketua Kim! Ruang bawah tanah bersih! Kuulangi, ruang bawah tanah bersih!

Ia menatap titik itu seraya mendengar suara salah satu tim-nya yang tengah berseru. Kembali ia ketuk dinding itu.

Duk Duk

Senyum pria yang tadi dipanggil Ketua Kim itu mengembang, itu suara kayu! Bukan batu bata. Dengan cepat ia menyobek wallpaper itu dengan kuku-kuku tajamnya, hingga terlihatlah kayu berwarna coklat yang menutupi ruangan yang ia yakin ada disisi sana.

Gerakan menyobeknya terhenti saat ia melihat sebuah pintu geser yang tertutup rapat. Ketua Kim membuka pintu itu, mengibas-ngibaskan sebelah tangannya saat debu tiba-tiba keluar dari sana diiringi dengan bau pengap yang menyengat.

Ruangan itu sangat gelap hingga terlihat seperti hitam pekat. Ia mengangkat senter kecil dan pistolnya, mengacungkannya untuk sekedar berjaga. Tanpa banyak kata, Ketua Kim memasuki ruangan gelap dan pengap itu. Menyusuri lorong itu, berharap , menemukan ujungnya.

Sejak tadi, memang ia sudah mencurigai jika ada ruangan lain yang tersembunyi dikamar tidur yang sempit itu. Karena, rasanya aneh jika apartemen yang sama namun mempunyai luas kamar tidur yang berbeda. Jika aslinya luas namun terlihat sempit, pasti ada ruangan lain yang membuat sempit kan? dan ini lah ruangannya.

“Nona?”

Wanita  yang tengah duduk bertekuk lutut seraya menyembunyikan wajahnya dibalik kakinya itu perlahan mengangkat kepalanya. Menatap Ketua Kim dengan kedua mata lelahnya. Dari jarak yang tidak terlalu jauh, ia menatap wanita itu dengan menyelidik. Dan sialnya, ia tidak bisa melihat tangan wanita itu karena ia menyembunyikan kedua tangannya dibalik lekukan kakinya.

“Kau… polisi?”

“Apa yang kau lakukan disini?”

Ia mendekat pada wanita itu, berusaha dengan tenang membawa wanita itu keluar dari ruangan ini dan meringkusnya. Namun, wanita itu terbelalak dan berteriak saat melihat pistol yang dibawanya.

“Kau adalah polisi, kan? pergi kau! Pergi!”

Racau wanita itu seperti orang gila. Wanita itu semakin mundur saat Ketua Kim mendekat. Wanita itu terdiam, menatap Ketua Kim dengan tajam. Tak mau menyia-nyia kan kesempatan, Ia hendak memegang bahu wanita itu dan membawanya keluar. Namun, tiba-tiba wanita itu berdiri, mengacungkan pisau tajam yang ternyata sejak tadi ia genggam pada Ketua Kim hingga membuat telapak tangan kiri pria itu tergores.

Ketua Kim yang gentian berjalan mundur dengan langkah cepat dan besarnya, seraya mengambil HT untuk memanggil bantuan. Wanita itu menggerak-gerakkan pisaunya kesegala arah, brutal. Sedangkan, Ketua Kim menggiring wanita itu untuk keluar dari tempat pengap itu.

Ketua Kim menghela napas lega, saat Tim-nya dan beberapa aparat kepolisian itu sudah memasuki kamar pelaku saat Ketua Kim sudah berhasil mengeluarkan wanita itu dari ruangan pengap itu. Benar-benar timing yang tepat.

“Ketua Kim, kau tidak apa-apa?” Tanya Park Chanyeol, salah satu anggota tim-nya. Anggota kepercayaannya.

“Tidak, hanya tergores. Sepertinya wanita itu mempunyai gangguan kejiwaan. Jadi, sebaiknya bawa dia ke rumah sakit jiwa dulu.”

“Baik, ketua Kim!” Ujar Chanyeol lalu mulai memerintah petugas lain untuk membawa wanita itu. Sedangkan dua orang petugas kesehatan dengan sigap menghampiri Ketua Kim untuk mengobati luka yang bersarang ditelapak tangan kiri pria itu.

Suara tepukan tangan seseorang membuat ketegangan yang terjadi didalam apartemen itu menghening seketika. Semua pandangan orang – orang yang berada disana, langsung tertuju pada seseorang yang baru saja memasuki ruang apartemen ini. Setelah menyadari siapa yang datang, sontak semua petugas disana memberikan bungkukkan dalamnya pada pria itu.

“Anda datang, Kepala Song?” Tanya Ketua Kim seiring dengan perginya petugas kesehatan yang selesai mengobatinya seraya tersenyum kecil pada pria yang baru saja memasuki apartemen itu. Kepala Song, Song Joong Ki, kepala divisi pembunuhan.

Song Joong Ki membalas senyuman Ketua Kim dengan cara yang sama. Ia kembali mengangkat kedua tangannya, “Mari kita bertepuk tangan untuk suksesnya tugas Ketua Kim kali ini sebagai pemimpin penyergapan. Ppaksu!” Ujar Song Joong Ki sebelum bertepuk tangan, disusul dengan petugas lain yang masih berada disana.

Ketua Kim mendecih, sedikit tidak nyaman dengan sikap Song Joong Ki yang menurutnya terlalu berlebihan dan kekanakan. Song Joong Ki menghinggapkan tangannya pada bahu kanan Ketua Kim, tersenyum penuh rasa bangga lalu berbisik.       “That was great, Kim Soohyun.”

***

Sam Rin Hyo berdiri didepan pintu rumah Cho Kyuhyun dengan perasaan campur aduk. Antara merasa bersalah, takut, tidak ingin bertemu, dan rindu. Rasa terakhir itu yang mendominasi pada hatinya saat ini. Menggerogoti batinnya, sangat menyiksa. Hanya satu penawarnya, yaitu bertemu. Bertemu dengan Cho Kyuhyun.

“Sam Rin Hyo?” Kepala Rin Hyo sontak menoleh begitu saja kesamping saat mendengar suara yang begitu familiar itu. Senyumannya terulas lebar saat mendapati Kim Soohyun tengah berdiri disana dengan mengangkat sebelah tangannya. Jika ditelaah dari pakaian yang pria itu kenakan, sepertinya ia baru saja pulang dari bekerja.

Eoh! Eomonim, annnyeong haseyo!”  Sapa Soohyun sopan seraya membungkukkan badannya kearah Sam Jung Ah yang berdiri dibelakang Rin Hyo. Wanita paruh baya itu tersenyum seraya membawa Soohyun kedalam pelukannya.

Aigoo, kau lebih tampan memakai jas ini.” ujar Jung Ah seraya memukul – mukul pelan punggung Soohyun dengan sayang. Sedangkan Kim Soohyun malah mengangkat tubuh Jung Ah hingga menimbulkan gelak tawa diantara mereka.

Kim Soohyun ditahan selama 5 tahun, selain karena surat petisi yang ia dapatkan karena perilaku baiknya dipenjara. Juga karena disamping ditahan, ia juga dilatih dengan segala latihan militer untuk persiapan sebagai salah satu agen di NIS Korea Selatan. Ya, dengan segala bakat yang dimiliki Kim Soohyun. NIS memanfaatkan hal itu untuk memasukkannya kedalam tim.

Setelah ia bebas, ada dua orang yang menjemputnya saat itu. Sam Rin Hyo dan Cho Kyuhyun. Mereka membuka lengan mereka lebar – lebar, menyambut Soohyun dengan begitu hangat semenjak mereka tahu serba – serbi alasan mengapa Soohyun masuk kedalam Dark Pearl. Selama ini, Soohyun sering mengunjungi Sam Jung Ah di Busan. Maka itu, mereka sangat dekat.

“Ayo kita masuk!” ujar Soohyun setelah melepas pelukannya. Pria itu dengan cekatan mengombinasikan password rumahnya, membuka pintu lalu membawakan dua koper yang Jung Ah dan Rin Hyo bawa dari Busan.

Sam Rin Hyo menyisir pandangannya kesegala penjuru rumah itu, membuat ia semakin merindukan pria itu. Cho Kyuhyun. Namun, semua keling – lungannya itu pudar seketika saat Soohyun menarik tangannya untuk duduk diatas sofa.

“Kau tidak penasaran dengan kasus apa yang kutangani tadi?” tanya Soohyun dengan penuh semangat.

“Ah, ya! bukankah kasus ini kau yang memimpin penyergapannya? Bagaimana? Sukses?” Balas Rin Hyo dengan tak kalah semangatnya. Sedangkan Sam jung Ah yang melihat pemandangan itu hanya bisa tersenyum senang lalu segera melenggang kedapur untuk memasakkan sesuatu. Mengingat penghuni rumah ini hanyalah dua orang pria, wanita itu yakin tak ada makanan yang bergizi dirumah ini.

“Pembunuhnya, ternyata adalah sahabatnya sendiri. Pembunuh itu mempunyai seorang anak laki-laki, namun ia kehilangan anaknya itu saat umur anaknya itu belum sampai 1 tahun. Dan ternyata, bayinya meninggal karena wanita cheondamdong yang terbunuh itu. Suami wanita Cheondamdong itu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, pembunuh itu. Perselingkuhannya lah yang menghasilkan bayi itu. Wanita Cheondamdong itu tak terima dan membunuh bayi tak bersalah itu. Si pembunuh juga sangat marah dan membalas dendam.”

“Ya Tuhan, mengerikan sekali.”

“Benar! Sangat mengerikan. Wanita yang membunuh itu sekarang direhabilitasi di rumah sakit jiwa. Karena, ia mengalami depresi berat.”

“Kali ini, aku tidak tahu harus berkomentar apa.” Ujar Rin Hyo seraya menatap kosong kedepan. Semakin bertambahnya usia dunia, menurutnya kejahatan semakin tidak masuk akal saja. Dunia benar – benar sudah menggila.

Kim Soohyun selalu menceritakan kasus – kasus yang sedang ia tangani pada Sam Rin Hyo yang selalu mendengarkan ocehan Kim Soohyun dengan suka rela. Ia mendapat hiburan tersendiri dari cerita yang dilontarkan Soohyun.

“Aku juga— eo! Cho Kyuhyun!” Kedua mata Rin Hyo sedikit melebar saat melihat Soohyun yang sudah tak menatapnya dan menyebutkan nama keramat itu. Perlahan Sam Rin Hyo beranjak dari tempat duduknya, membenarkan pakaiannya.

“Aku… aku akan kekamar.” Ujar gadis itu kaku lalu membalikkan badannya tanpa menatap Kyuhyun yang berdiri diambang beranda rumahnya dengan tatapan yang menatap Rin Hyo penuh arti.

Langkah gadis itu terhenti saat Cho Kyhuyun menarik lengannya pelan, membuat gadis itu mau tak mau menghadap Cho Kyuhyun yang tengah menatapnya tajam. “Jangan berpikir untuk melarikan diri lagi, Hyo.” ujar pria itu penuh penekanan. Mati – matian ia tahan rasa rindunya pada gadis ini selama 3 bulan, ditambah dengan perasaannya yang semakin kacau karena gadis ini menghindarinya setelah ia melamarnya. Dan tentu saja, tak ada yang bisa ia kerjakan dengan baik jika ada sesuatu yang terjadi dengan gadisnya itu.

“Bagaimana jika kalian berbicara didalam kamar saja, hm?” Ujar Soohyun yang merasa tidak nyaman jika Kyuhyun dan Rin Hyo membahas masalahnya diruang tengah seperti ini. Cho Kyuhyun menoleh sebentar kearah Soohyun lalu segera menarik tangan Rin Hyo menuju kamarnya.

***

Cho Kyuhyun melucuti dasi yang terpasang dikerahnya lalu menanggalkan jasnya, menyampirkan jas itu sembarangan ditepi kasur dengan kedua mata yang tak berniat untuk mengalihkan pandangannya dari Sam Rin Hyo yang tengah duduk disisi tepi kasur yang lain seraya menunduk dalam.

Sam Rin Hyo menggigiti bibir bagian bawahnya gusar saat ia bisa mendengar suara gesekan kursi dengan lantai, ditambah dengan ia bisa melihat kedua kaki yang sangat familiar itu berhenti dihadapannya. Cho Kyuhyun menduduki kursi yang tadi ia geser hingga dihadapan Rin Hyo lalu menggenggam tangan Sam Rin Hyo dengan erat.

“Hyo!”

“Mm?” balas Rin Hyo tanpa berniat menaikkan pandangannya. Cho Kyuhyun mendesah frustasi, sejak kejadian itu Rin Hyo begitu berubah. Tidak ada gadis angkuh, pemarah dan kasar lagi. Sam Rin Hyo sekarang terlihat lebih lemah dari sebelumnya, dan Cho Kyuhyun semakin tersiksa karena kenyataan itu.

“Tatap aku.” Ujar Kyuhyun seraya mengangkat sedikit dagu gadis itu agar ia bisa menatap wajah yang sudah sangat ia rindukan selama 3 bulan ini dengan leluasa. Sam Rin Hyo menatap kedua mata Kyuhyun yang begitu meneduhkan itu dengan tatapan tak terbaca.

“Kyu, aku… aku masih tidak bisa—“Ucapan Rin Hyo terhenti saat Kyuhyun tiba – tiba menciumnya. Ciuman yang sarat akan kerinduan yang mendalam. Dengan tempo yang cepat namun lembut, Kyuhyun membawa Rin Hyo kepangkuannya dan menuntun kedua tangan gadis itu agar berpegangan pada lehernya. Sam Rin Hyo membalas ciuman Kyuhyun dengan serupa, karena sejujurnya, ia begitu merindukan pria ini.

Cho Kyuhyun melepaskan ciumannya saat Rin Hyo sudah menepuk – nepuk dadanya tanda bahwa ia sudah kehabisan napas. Saat itu juga, Rin Hyo segera menarik napas dalam – dalam. Mengisi ruang paru – parunya yang serasa sesak karena ciuman itu. “Aku tidak akan memaksamu untuk cepat – cepat menikah denganku.” Ujar Kyuhyun yang langsung mendapat tatapan terperangah dari Rin Hyo.

“Kau… tidak apa – apa, kan?” tanya gadis itu pada Kyuhyun yang tengah menatapnya serius, tangannya masih mengalung pada leher Kyuhyun. Sedangkan tangan Kyuhyun sudah sibuk merapikan rambut Rin Hyo yang berantakan karena ulahnya.

“Tapi bagaimana pun kita akan menikah.” Seru Kyuhyun dengan nada tegasnya. Membuat Sam Rin Hyo kembali harus memuntahkan kelegaan yang sempat ia rasakan tadi.

“Tapi, Kyu. Jung Hee—“

“Ya Tuhan, Sam Rin Hyo! apa yang bisa kuperbuat agar kepala batumu itu mencair, huh?!” bentak Kyuhyun tertahan tepat didepan wajah Rin Hyo, dengan jarak yang sedekat ini. membuat gadis itu sedikit bergidik takut. Cho Kyuhyun yang menyadari itu segera beralih mengecup kening gadis itu lama.

“Rin Hyo-ah, Sam Rin Hyo! dengar! Apa yang menimpa Jung Hee, bukanlah kesalahanmu.”

“Tapi karena aku ia menjadi monster, ah tidak, ia bukan monster, ia hanya berlagak menjadi monster. Karena aku, ia akhirnya tertembak dan masuk penjara untuk waktu yang lama. Kalau kau jadi aku, apa kau merasa kau masih pantas untuk bahagia?”

“Memangnya kau tidak pantas bahagia? Selama ini kau juga hidup sebatang kara dengan ibumu. Berjualan dipasar ikan, hingga akhirnya kau mendapat nasib baik menjadi seorang jaksa. Semua orang didunia ini, mempunyai lika – liku hidupnya masing – masing. Kau dan Jung Hee sama.”

Sam Rin Hyo memejamkan kedua matanya frustasi, hatinnya begitu sesak saat ia kembali mengingat Sam Jung Hee. “Aku… tidak tahu harus berbuat apa. Kasihan, Jung Hee.” Lirih gadis itu diiringi dengan isakan – isakan kecil yang mulai keluar dari bibirnya. Cho Kyuhyun tak membalas ucapan Sam Rin Hyo, hanya bisa menarik gadis itu kepelukannya. Pelukan hangat yang selalu dibutuhkan oleh Rin Hyo.

***

Kim Soohyun memasuki kamarnya setelah ia makan malam bersama Sam Jung Ah tadi dibawah. Sejak Kyuhyun menjemputnya saat itu dipenjara, Soohyun dan Kyuhyun berbagi rumah bersama. Ya, karena rumah ini terlalu besar untuk ditinggali satu orang saja. Hubungannya dengan Kyuhyun sekarang adalah teman baik. Cho Kyuhyun sudah rehat dari pekerjaannya sebagai jaksa NIS, pria itu kini tengah menjalankan perusahaan ayahnya yang namanya sudah sangat terkenal itu.

Senyuman tipis Soohyun terulas saat menatap pigura foto besar yang membingkai foto Jennifer saat gadis itu masih berseragam SMA. Sejujurnya, pertama kali ia bertemu dengan Jennifer ia sudah tertarik pada gadis itu. Senyuman menenangkannya dan juga wajah manis gadis itu sudah berhasil memikat Kim Soohyun. Namun seiring berjalannya waktu, perasaan itu tiba – tiba berganti menjadi rasa peduli sebagai teman. Karena semakin lama, senyuman menenangkan itu berubah menjadi mengerikan dan wajah itu pun telah berubah karena ada aura kegelapan yang melingkupinya.

Hingga ia bertemu dengan Sam Rin Hyo, gadis yang serupa dengan Jennifer dan memiliki senyuman menenangkan itu lagi. Ia kira ia benar – benar menyukai Sam Rin Hyo. Namun ia baru sadar, seseorang yang selalu berada dipikiran dan hatinya selama ini adalah Jennifer. Sam Jung Hee. Selama ia mendekam di sel yang dingin itu, dan sejak ia melihat Jennifer mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Sam Rin Hyo, ia selalu merindukan gadis itu. Terkadang ia kesal sendiri saat muncul pertanyaan – pertanyaan didalam otaknya seperti, Bagaimana keadaan Jennifer sekarang? Apa ia bisa beradaptasi dengan lingkungan penjara wanita disana? Apa ia semakin gemuk? Atau ia malah semakin kurus? Ia hidup dengan sehat,kan?

Kim Soohyun membuang napasnya panjang. Pria itu melirik kearah meja kecil yang berada disamping ranjangnya dengan senyuman manis. Tepatnya, ia tersenyum manis pada kalender yang terpajang disana.

Tanggal 12 Mei. Tepatnya besok.

 

“Sampai bertemu besok, Jen.”

***

Sam Rin Hyo, Sam Jung Ah, Cho Kyuhyun dan Kim Soohyun tengah duduk berjajar di kursi panjang yang berada diluar areal penjara wanita yang bertembok tinggi dan tebal itu dengan tatapan yang tertuju pada pintu besi itu. Pintu itu masih tertutup rapat, membuat degupan jantung Sam Rin Hyo, Jung Ah dan Soohyun menggila karenanya.

“Apa yang harus kukatakan padanya nanti? Otakku terasa kosong.” Ujar Rin Hyo gusar seraya menggigiti ujung – ujung kukunya. Kebiasaan buruknya saat sedang gusar. Cho Kyuhyun segera menarik tangan Rin Hyo yang sibuk dengan bibirnya, lalu mengenggamnya kuat. “Tenanglah.” Ujar Kyuhyun singkat seraya melempar senyuman kecil yang dapat menghangatkan hati Sam Rin Hyo.

Berbeda dengan Sam Jung Ah yang terlihat seperti patung bernapas. Tubuh wanita paruh baya itu tak bergerak sama sekali, wajahnya terlihat begitu tegang. Namun kedua tangan itu gemetar, tak bisa menyembunyikan rasa gelisah bercampur rindu yang dirasakannya. Kim Soohyun merangkul pundak Sam Jung Ah yang sudah ia anggap seperti ibu sendiri itu seraya tersenyum tipis. “Dia tak akan marah padamu, eomonim.” Ujar pria itu lembut.

Suara decitan keras pintu besi itu terdengar, membuat fokus keempat orang itu tertuju pada pintu yang sudah terbuka setengah. Rin Hyo dan Jung Ah sontak berdiri dari tempatnya. Kedua pasang kaki mereka perlahan menuju kearah pintu besi yang sudah terbuka lebar dan keluarlah seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya yang terpotong rapi.

“Jung Hee-ya!” panggil Jung Ah saat gadis itu sudah berjarak tak jauh dari tempat berdirinya Jennifer. Gadis itu masih berwajah dingin, begitu dingin dan datar. Ia menatap saudari kembarnya lalu beralih kearah ibunya dengan tatapan penuh kebencian.

Kim Soohyun yang masih terdiam ditempat duduknya, menatap Jennifer dengan kedua mata yang sedikit berair. Sungguh, ia merindukan gadis itu hingga rasanya ingin menangis saja. Melihat gadis itu terlihat segar dan sehat membuat ia begitu bahagia hingga air mata sudah menggenang dipelupuk matanya.

Mianhe, Jung Hee-ya. Aku… telah banyak bersalah padamu. Mian.” Suara lirih Sam Rin Hyo yang masih menundukkan kepalanya itu membuat desiran aneh terasa pada aliran darah Jennifer. “Eomma juga minta maaf, putriku. Seharusnya dari dulu eomma tidak memberikan hak asuhmu pada Seo Tae Gil.” Kali ini suara ibunya yang disertai isakan semakin membuat dadanya sesak.

Jennifer masih mempertahankan raut dinginnya. Tak membalas satu pun ucapan dari Rin Hyo dan Jung Ah. Dan pada saat dua orang itu memeluknya, hatinya begitu terasa penuh. Kesesakkannya kembali lagi, kini semakin sesak. Bukan karena ia tidak menyukai ini, tapi hatinya sesak saat ia merasakan pelukan keluarganya.

Keluarga…

 

Mianhe….. jeongmal mianhe…” celotehan ibu dan saudari kembarnya itu membuat kedua matnaya dibanjiri air mata. Hingga akhirnya ia melebarkan kedua lengannya lebar – lebar, membalas pelukan hangat itu dengan terisak kuat.

Ania. Aku yang harus minta maaf. Maaf aku tidak bisa menjadi putri yang membanggakan untuk ibu… hiks maafkan aku, bu.”  Ucap Jennifer disela tangisannya.

Ania. Eomma yang salah.”

“Kau tidak salah, Jung Hee-ya! Aku yang salah.” Timpal Rin Hyo yang juga sudah terisak kuat. Jennifer semakin mengeratkan pelukannya, begitu pun dengan Rin Hyo dan Jung Ah.

Ani, Rin Hyo-ah. Aku minta maaf karena menyiksamu dan melakukan hal buruk padamu. Ya Tuhan… bagaimana bisa aku melakukan hal itu padamu, huh?!”

Isakan dan tangisan itu semakin keras dan hanya kata – kata penyesalan yang keluar dari masing – masing bibir Rin Hyo, Jennifer dan Jung Ah itu. Sedangkan Kyuhyun dan Soohyun sudah tersenyum tipis dengan beberapa tetes air mata yang keluar dari kedua pasang mata indah mereka.

Karena pada dasarnya, semua orang dilahirkan dengan hati yang putih.

 

***

EPILOG

1 years later.

 

Bagaimana keadaan mereka?

            Kim Soohyun tersenyum mendengar suara serak – serak basah dari seseorang yang tengah berbicara via telepon dengannya. “Mereka baik – baik saja. Sangat baik malah, Cho Kyuhyun dan Sam Rin Hyo sudah memiliki bayi berumur satu bulan. Dan Jennifer… dia sudah pintar memasak dan mengurusi pekerjaan rumah dengan baik.”

Suara tawa pelan dari seberang sana terdengar begitu renyah, penuh dengan kelegaan. “Bagaimana dengan anda?”

Aku tentu saja baik disini. Semua orang yang berada disini begitu hormat dan takut padaku. Lalu kau? apa cintamu sudah terbalaskan?

            Kini giliran Soohyun yang tertawa renyah. “Sulit sekali meluluhkan hati keras gadis itu. tapi aku yakin, sebentar lagi ia akan mencintaiku juga.”

Percaya diri sekali, kau! apapun itu, jaga dia baik – baik. Hanya kau yang bisa kupercaya dapat menjaga Jung Hee dengan baik.

            Kim Soohyun mengulas senyuman tipisnya, ia mengeluarkan napas berat sebelum berkata. “Saya akan selalu menunggu anda pulang, tuan. Jika dihitung, kurang 3 tahun lagi. Saya pastikan saat anda pulang, anda sudah mempunyai banyak cucu nantinya.”

Aku sangat menunggu – nunggu saat – saat itu. Soohyun-ah! Aku harus menutup teleponnya, Terima kasih kau mau menjaga keluargaku dengan begitu baik. Sampaikan juga pada Cho Kyuhyun, jika aku sangat berterima kasih padanya.

            “Tuan… sampai kapan anda akan bersikap seperti ini? anda tidak ingin berbicara dengan istri atau anak – anak anda?”

Aku ingin juga. Tapi kurasa, mereka tidak bisa menerimaku begitu saja.

            “Tak ada yang bisa menerima kita dengan begitu baik selain keluarga sendiri, tuan.”

Baiklah, sampaikan pada Rin Hyo dan Jung Hee bahwa mereka harus hidup dengan baik, ingat – ingatlah rasa benci mereka padaku agar mereka tak akan mengulangi kesalahanku pada siapapun itu. Dan katakan pada Jung Ah bahwa… aku mencintainya.

            Soohyun tersenyum kecut, “Saya akan menyampaikannya. Hiduplah dengan baik disana, Tuan.”

Mm, arasseo! Ah satu lagi! Bisakah kau tidak berbicara begitu formal padaku?

            “Baiklah. Kalau begitu aku bisa memanggilmu abonim, kan?”

Ya, terserah kau saja!

            “Sampai jumpa 3 tahun lagi, Tuan Seo Tae Gil. Ayah mertuaku.”

END-

FINALLY!!!!

Maaf yaa kalau ada yang nggak srek atau kecewa *bow

 

Setelah ini ada ff baru lagi yaa, dan ACTION! Masih bertajuk mafia – mafia juga gitu sih. Soalnya menurutku mafia itu keren ._.

 

Udah yaaa, jangan lupa komen teman – teman *bow

 

See ya di ff selanjutnyaa ^^

 

 

75 thoughts on “CONTRAST 12

  1. aigoo ff’a kurang……kurang panjang maksud’a xD

    q kira jung hee meninggal tp syukur deh dia di beri kesempatan buat tobat xD
    soohyun suka jung hee toh q kira emang suka ma rin hyo ternyata cma suka ma senyum’a aja yg sma ma jung hee 🙂
    bagus deh seo tae gil dah tobat akhir yg bahagia 🙂

  2. aigoo ff’a kurang……kurang panjang maksud’a xD

    q kira jung hee meninggal tp syukur deh dia di beri kesempatan buat tobat xD
    soohyun suka jung hee toh q kira emang suka ma rin hyo ternyata cma suka ma senyum’a aja yg sma ma jung hee 🙂
    bagus deh seo tae gil dah tobat akhir yg bahagia 😀

  3. Syukurlah semuanya berakhir indah 🙂 aku kira jen meninggal waktu itu :/
    Itu Seo tae gil masi di penjara kah, chingu ?

    Penasaran sbnarnya, gmana pernikahan kyu hyo 😀

    Yo wes lah, next ff yg bergenre actionnya aku tunggu yaaa ^^ fighting !

  4. Hai ka .. UWAW bangett omegat kaget loh pas tau Kim Soohyun jadi anggota NIS .. aa Happy end ♡ Makasih ka udah lanjut ceritanyaaa .. ditunggu ya cerita yg lainnya ♡♡♡

  5. Thor, kurang ….
    kurang panjang maksudnya ._.

    Kukira je mati ternyata di penjara, trus jong jadi kepala gantiin kyuhyun, soohyun masuk NIS. Bener2 ga nyangka 😮

    seriusan itu momen ibu dan anak menyentuh sekali TT,TT

    thor buatin sequel dong, pengin liat anaknya kyuhyun :3

  6. akhirnya mereka hidup bahagia
    aku kira tdi jung hee mati, tenyata gag
    syukur deh mreka udh ngmpl

    ceritanya bgs n aku suka
    tetap semangat ya thor utk nulis2 cerita yg laennya

  7. wuah akhir happy end juga..semua berakhir indah seneng deh baca ternyata stlah ap ug mereka alami dan mereka perjuangan akhir y nerakhir dengan bahagia 🙂

  8. wuah akhir happy end juga..semua berakhir indah seneng deh baca ternyata stlah ap ug mereka alami dan mereka perjuangan akhir y berakhir dengan bahagia 🙂

  9. Yeyyyy…finally happy end,
    Ahirnya smua kmbali jd baik2
    Aku kira jung hee bakal mati, trnyata masih hdup.
    Jd dia bs hidup bahagia, kan slma ini dia sering disiksa trus. Utk bpknya jg syukur deh klo dia udah tobat,
    Yaahh gag diliatin si kyu nya nikah..

    Yeeyyy…action lagi thor ??
    Mau mau mau bangettt,, ditunggu yaa thor ceritanya,
    Thor..aku lebih suka lohh cerita action atau yang mnegangkan gitu dr pd cerita anak skolah, bukannya gag suka tp kurang greget ajaa baca nya..
    Mian thor..gag ada mksud utk gag nyukain ceritanya author kok,, 😀
    Jgn bosen2 bikin cerita baru yaaa… Fighting

  10. Yippieee happy ending *TebarDuitttt
    kyuhyun. am hyo punya baby juga akhirnya 🙂
    soo hyun am jeni uda married 🙂
    ahh pokok nya keren degh (y)
    tak kasih 100 jemol degh /pinjem jempol tetangga/

  11. dari part satu sampe akhir TEGANG banget

    dan aku berasa bener bener terhanyut dalam ceritanya kaya berasa nge jiwain banget
    akhirnya mereka pada bahagiaa

    ooh ya thor ada rencana gak buat bikin squel walau cuma satu part dan ngegambarin kehidupan mereka ?

    berasa berada dalem cerita

  12. Ketinggalan bc part endnya wkwk
    Dikiran part 11 itu uda end taunya blm haha
    Happy end deh smuanya hihi
    Jd smuanya yg jht sdh bertobat toh
    Kerenn , oh ya ka ff action disini apa aja ya?

  13. hahaaaa nggak nyangka kim soo hyun malah direkrut sama NIS ckck kereeeeeen,itu rin hyo keras kepala banget orang dia ngga salah tapi malah kayak gitu sampe 3 bulan ngga ketemu kyu haaish yang penting sekarang mereka semua bahagiaaa yeyeye,aku tunggu ff selanjutnya eonni,fighting!!! mumumuach :*

  14. Akhirnya Happy Ending 🙂
    dari part 1 – End bagus banget author >_<
    Sequel ya author 🙂 agak nggantung itu Soohyun sama Jung Hee
    Penasaran juga sama anaknya Kyuhyun :3

    Keep writing author ditunggu ff lainnya 🙂

  15. Haha setuju,yg berbau mafia tu keren.tpi kalo buat hdup nyatanya ga yah.
    wah ahir bahagia??pengen liat anatj hyohyun.
    ok di tunggu karyamu.:-)

  16. And finally, happily ever after!
    Suka suka suka!!! Hihihi..
    Akhirnya semua yang jahat bertobat..
    Semoga dunia ini juga gitu ya, jadi gak ada yang jahat lg, kekeke..
    Ihh, pengen bgt liat junghee sama soohyun deh..
    Daebak lah pokoknya!!! ^_^

  17. Happy ending, tapi mengharukan. Kenapa seo taegil kepada anak-istrinya padahal aku yakin dia sayang. Tak bisa mengucapkan dengan kata-kata dengan akhir ff ini. Seneng dengan akhir yang begini

  18. Wahh happy ending.. Semua kembali sperti semula dan bersyukur ayah hyo sdh baik lagi tdk kejam kayak dulu kk..
    Makasih buat karyanya yaa…fighting..and keep writing hehee :d

  19. aku tadinya mengira kalo jung hee meninggal,tp ternyata dia selamat..
    Terharu bgt dia keluarga kecil mereka yg akhirnya bahagia..

  20. aku tadinya mengira kalo jung hee meninggal,tp ternyata dia selamat..
    Terharu bgt dia keluarga kecil mereka yg akhirnya bahagia..
    Akhirnya kyuhyun dan rin hyo bersama

  21. Kebiasaan..hahaha…mian ya authornim….selalu koment di akhir part…..
    Nie bikin tegang,greget, sedih terharu jg…..and happy ending 👏👏👏👏

  22. Yaaaaay happily ever after yaaaak akhirnya soohyun tau mana yang dia cinta. Hyo juga mau nikah sama kyu… aiiih ini ada sequelnya gak yg kyuhyo punya anak? Aaah saya pengen baca kalo ada hehehe pasti lucu cowok arogan galak suka mengintimidasi kayak kyu punya anak :3

  23. yes……….happy end…. tpi kurang panjang…………seneng akhirnya semua bahagia. makasih y thor………sudah menyajikan cerita yg menegangkan dan menghibur. hehe…………. by…

  24. happy end? aaa…. seneng banget bacanya.
    5 jempol untuk authornya *eh jempolku kan cuma 4 ya, ya uda minjem jempolnya tetangga sebelah aja yg 1 😀

  25. akhirnya semua selesai. jung hee.berbaikan dengan ibu dan saudara kembarnya. soohyun jadi anggota nis. tapi penasaran sama ayah rin hyo dan jung hee ada dimana kenapa dia bisa bebas cepat

  26. yh ela ko pas kyuh amarin hyo nikah enga adh si kan pangen ngerasin kebahagian kyu ama rin pas nikah … tpi gpp lah yg penting mereka nikahh dan bersama … hidup lah bahagia menjadi keluarga yg bnr2 syakinah …

  27. Masih penasaran si apa masalah jung hee sama rin hyo, kenapa rin hyo merasa bersalah banget sama jung hee, dan seo tae gil atau siapa itu kok marganya beda ama sam rin hyo dan sam jung hee ? Bukan ayah kandungnnya ?

Leave a reply to samshinfiction Cancel reply